Daily News 07/02
February 07, 2014 No. 682
DKFT - Pembangunan smelter
PT Central Omega Resources (DKFT) menargetkan pembangunan smelter feronikel senilai US$ 300 juta pada 1H 2014. Smelter dengan kapasitas produksi 320,000 ton FeNi per tahun dan ditargetkan mulai produksi pada tahun 2016. Pembangunan smelter feronikel berada di kawan Morowali Utara yang dilakukan oleh perusahaan patungan dengan E United Group, PT Yieh United Omega dimana DKFT menguasai 40% saham sisanya dikuasai oleh E United. DKFT juga telah menandatangani MoU dengan PLN untuk memasok listrik sebesar 220 MW ke lokasi smelter tersebut.
EXCL - Alokasi belanja modal
PT XL Axiata (EXCL) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 7 Triliun tahun ini. Belanja modal tersebut lebih rendah dibandingkan 2013 senilai Rp 8 Triliun. EXCL akan memanfaatkan kas internal dan pinjaman untuk mendanai belanja modal. Mayoritas belanja modal akan dialokasikan untuk meningkatkan jaringan 2G dan 3G (BTS dan Node B). EXCL menurunkan belanja modal tahun ini sebagai bagian efisiensi pasca merger dan akuisisi dengan PT Axis Telekom Indonesia. Manajemen EXCL mengungkapkan penggabungan aset Axis dan EXCL akan memberikan penambahan jaringan dan infrastruktur sehingga perseroan dapat menghemat pengeluaran. EXCL menargetkan transaksi akuisisi EXCL selesai pada Maret 2014 setelah mendapatkan izin dari KPPU.
MTFN - Rights issue
PT Capitalinc Investment (MTFN) akan melaksanakan rights issue untuk membiayai akuisisi 17.99% hak pengelolaan di blok Offshore North West Java (ONWJ) PSC dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 2.5 Triliun. MTFN berencana menerbitkan saham baru seri C maksimal sebanyak 27.83 Miliar dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Dengan demikian MTFN akan memperoleh dana sebesar Rp 2.78 Triliun yang akan dialokasikan untuk akuisisi Blok ONWJ dan modal kerja perseroan. Rasio rights issue ditetapkan sebesar 18:125 untuk pemegang saham biasa seri A dan B sehingga rights issue MTFN berpotensi memiliki efek dilusi sebesar 87.41%. Adapun PT Samuel International bertindak sebagai pembeli siaga.
PGAS - Alokasi belanja modal
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) mengalokasikan dana belanja modal senilai maksimal US$ 1.25 Miliar tahun ini yang akan dialokasikan untuk pengembangan usaha. Nilai tersebut termasuk rencana akuisisi 75% kepemilikan Blok Pangkah dari Hess Corporation senilai US$ 650 Juta pada awal januari lalu. PGAS berencana membangun jaringan pipa senilai Rp 2 Triliun tahun ini dan mengembangkan bisnis LNG senilai Rp 5 Triliun. Anggaran capex tahun ini lebih tinggi dari kisaran belanja modal US$ 250-500 Juta tahun lalu, nilai tersebut diluar alokasi anggaran khusus akuisisi blok migas US$ 1 Miliar. Tahun lalu PGAS merealisasikan pembelian 25% Blok Pangkah dari Kufpec Indonesia (Pangkah) BV senilai US$ 265 Juta.