Daily News 06/02
February 06, 2014 No. 681
Hasil lelang SUN
Kementerian Keuangan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif awal senilai Rp 10 Triliun. Seiring dengan tingginya permintaan yang masuk sebesar Rp 28.4 Triliun maka jumlah yang diserap dinaikkan menjadi Rp 15 Triliun. Yield tertinggi yang dimenangkan dalam lelang 5 Februari lalu adalah 9.08% untuk seri FR0070 (10 tahun) dan 9.65% untuk seri FR0071 (15 tahun). Pada lelang 21 Januari lalu yield tertinggi hanya sebesar 8.5% untuk seri FR0070 dan 9.05% untuk seri FR0071. Naiknya yield yang diminta investor diakibatkan oleh tapering yang dilakukan The Fed pada akhir bulan lalu serta tingginya inflasi Januari akibat banyaknya bencana alam.
EXCL - Kinerja 2013
PT XL Axiata (EXCL) membukukan penurunan laba bersih 2013 sebesar 62.6%Yoy menjadi Rp 1.03 Triliun Vs Rp 2.76 Triliun pada 2012 kendati membukukan kenaikan pendapatan sebesar 1.4%Yoy menjadi Rp 21.26 Triliun. Turunnya kinerja diakibatkan oleh kenaikan beban usaha sebesar 20.5%Yoy menjadi Rp 19.6 Triliun. Sementara itu, EXCL menjajaki rencana penjualan menara telekomunikasi untuk mengurangi utang akibat akuisisi PT Axis Telekom Indonesia. Saat ini, EXCL memiliki 8,500 menara dan jika termasuk Axis, maka total menara EXCL mencapai 10,000 unit. Rencana tersebut seiring dengan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB EXCL yang menyetujui nilai akuisisi Axis senilai US$865 Juta. Dana akuisisi sebesar US$ 500 Juta atau 57.8% berasal dari pemegang saham EXCL, Axiata Investments Sdn. Bhd dan sementara sisanya 42.2% setara US$ 365 Juta berasal dari pinjaman perbankan dan penjualan menara. Saat ini EXCL masih menunggu izin dari Komisi pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang diharapkan selesai pada akhir Maret.
SRIL - Rencana emisi notes
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) dan/atau anak perusahaan, PT Sinar Pantja Djaja (SPD), berencana menerbitkan notes senilai maksimal US$ 350 Juta yang akan dialokasikan untuk pelunasan utang serta percepatan pembayaran utang jangka panjang, selain untuk mendukung rencana ekspansi usaha. Secara nilai, rencana emisi tersebut tergolong transaksi material dan perlu mendapat persetujuan RUPSLB pada 10 Maret 2014.