Daily News 14/02
February 14, 2014 No. 687
EXCL - 3% pemegang saham menolak merger
PT XL Axiata (EXCL) memutuskan untuk merger dengan PT Axis Telekom Indonesia pada 28 Maret 2014. Dalam RUPSLB yang berlangsung terdapat 3% pemegang saham publik yang menolak aksi korporasi tersebut atau pemilik 314,637 unit saham EXCL tidak menyetujui rencana akuisisi dan merger EXCL-Axis. Untuk pemegang saham yang tidak menyetujui dan berencana menjual sahamnya, EXCL akan memberikan waktu hingga 25 Februari 2014 dan EXCL akan membeli pada harga Rp 5,280 per saham. Apabila semua pemegang 3% setara 314,637 unit saham menjual sahamnya maka total dana yang harus dikeluarkan EXCL sekitar Rp 1.66 Miliar.
IMAS - Bisnis karoseri
PT Indomobil Internasional (IMAS) melalui PT Kyokuto Indomobil Manufacturing Indonesia hasil patungan dengan perusahaan Jepang, Kyokuto Kaihatsu Kogyo Co.Ltd meresmikan pabrik bodi truk di atas lahan seluas 20,082 m2 di kawasan industri Kota Bukit Indah, Purwakarta. Pada tahap awal, Kyokuto Indomobil akan memproduksi dump body dan concrete mixer dengan kapasitas masing-masing 1,200 unit per tahun dan 480 unit per tahun. Investasi tahap awal untuk pembangunan dan penyediaan mesin-mesin pabrik sekitar US$ 18 Juta. Kedua jenis bodi truk diperuntukkan bagi sektor konstruksi dan pertambangan. IMAS melalui anak usahanya, PT IMG Sejahtera Langgeng memiliki 49% saham, sisanya Kyokuto Kaihatsu menguasai 51% kepemilikan perusahaan patungan yang sudah dimulai sejak Juni 2012.
RALS - Rencana penjualan Robinson
PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana menjual sebagian saham anak usahanya supermarket Robinson dengan perkiraan nilai US$ 3 juta atau Rp 3.6 Triliun (kurs Rp 12,000/US$). Penjualan tersebut untuk membawa mitra strategis bersama mengembangkan bisnis Robinson. Sementara itu RALS mengalokasikan capex Rp 300-350 Miliar untuk membangun department store di enam kota dengan sumber pendanaan berasal dari kas internal.
WSKT - Kinerja 2013
PT Waskita Karya (WSKT) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 44.8%Yoy menjadi Rp 367.97 Miliar Vs Rp 254.03 Miliar pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 10%Yoy menjadi Rp 9.69 Triliun tahun lalu Vs Rp 8.81 Triliun pada 2012. WSKT membukukan penurunan beban keuangan menjadi Rp 96.85 Miliar tahun lalu Vs Rp 169.59 Miliar pada 2012.
WOMF - Kinerja 2013
PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) membukukan lonjakan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 769.9%Yoy menjadi Rp 66.36 Miliar Vs Rp 7.63 Miliar pada 2012 lalu kendati membukukan penurunan pendapatan sebesar 1.4%Yoy menjadi Rp 1.59 Triliun tahun lalu. Kinerja laba besih WOMF didukung oleh penurunan total beban sebesar 5.3%Yoy menjadi Rp 1.5 Triliun tahun lalu. Beban pendanaan tercatat turun 17%Yoy menjadi Rp 331.39 Miliar tahun lalu. WOMF membukukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 148.37 Miliar tahun lalu, 27.5% lebih rendah dari cadangan Rp 204.69 Miliar pada 2012.