Daily News 17/02

February 17, 2014 No. 688
DYAN - Ekspansi hotel

PT Dyandra Media International (DYAN) menyiapkan dana investasi sebesar Rp 800 Miliar untuk espansi Sembilan hotel baru hingga 2015. Dana tersebut berasal dari kas internal perseroan dan pinjaman bank dengan perincian Rp 560 miliar atau 70% dari kas internal sementara sisanya Rp 240 Miliar atau 30% diperoleh dari pinjaman bank. Tahun ini, Dyandra menargetkan penyelesaian sebanyak empat proyek hotel di wilayah Pasar Minggu, Cikarang, Bali dan Kelapa Gading. Sebelumnya, DYAN telah memiliki tujuh hotel dalam jarignan Santika dan Amaris.
IATA - Perubahan kepemilikan mayoritas
PT Sendiifa Bergerak dan Oxley Capital Investment Ltd. resmi memiliki PT Indonesia Transport & Infrastructure (IATA). Kedua pemegang saham tersebut menyerap saham seri C IATA non HMETD atau private placement. Sendiifa menyerap 3.01 miliar saham di harga Rp 96 per saham dengan demikian nilai transaksi mencapai Rp 289.74 Miliar. Sementara Oxley memiliki 1.75 MIliar saham IATA dengan harga yang saham dan transaksi bernilai rp 168.12 MIliar. Transaksi tersebut merupakan konversi utang IATA dan dilakukan pada 6 Februari 2014. Private placement tersebut menempatkan Sendiifa sebagai pemegang mayoritas IATA dengan 32.36% saham IATA sedangkan Oxley memiliki 18.78 saham. Kepemilikan saham public terdilusi dari 20.14% menjadi 9.84 dan PT Global Transport Service , anak usaha Grup MNC semula memiliki 17.48% terdilusi menjadi 8.54%.
PTPP - Kinerja 2013
PT PP (PTPP) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 35.9%Yoy menjadi Rp 420.7 Miliar Vs Rp 309.6 Miliar pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 45.6%Yoy menjadi Rp 11.6 Triliun tahun lalu Vs Rp 8 Triliun pada 2012. PTPP menargetkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 37% menjadi 16 Triliun pada 2014 sedangkan laba bersih diharapkan meningkat hingga 23.8% menjadi Rp 520 Miliar. Target tersebut didasarkan atas ekspetasi kenaikan kontrak baru tahun ini menjadi Rp 24 Triliun dan proyek carry over tahun lalu senilai Rp 21.93 Triliun.
SIDO - Pembangunan pabrik bahan baku
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) akan memulai pembangunan pabrik bahan baku herbal di Ungaran, Semarang pada 18 Februari 2014. Persiapan pembangunan Semarang Herbal Indo Plant telah selesai dan ground breaking akan dilakukan. Pembangunan pabrik seluasi 40 Ha yang membutuhkan investasi senilai Rp 365.4 Miliar diperkirakan membutuhkan waktu penyelesaian sekitar 1.5 tahun. Pabrik baru tersebut berkapasitas tiga kali lipat dibandingkan pabrik SIDO saat ini. Kemampuat evaporasi diperkirakan bertambah 20,000 liter/jam sedangkan kapasitas pabrik lama sekitar 11,000 liter/jam. Untuk memenuhi bahan baku pabrik SIDO akan memperluas kerjasama dengan petani tanaman herbal.