Daily News 07/03
March 07, 2014 No. 702
ARNA - Target pendapatan
PT Arwana Citramulia (ARNA) menargetkan dapat membukukan pendapatan senilai Rp 1.7 Triliun tahun ini, naik sekitar 22% dibandingkan dengan pencapaian Rp 1.4 Triliun tahun lalu. Asumsi tersebut berdasarkan target kenaikan volume penjualan keramik sebesar 14%Yoy tahun ini menjadi 44.5 juta m². Naiknya kinerja operasional tahun ini didukung oleh beroperasinya pabrik baru di Indralaya, Ogan Ilir (Sumatra Selatan). Pabrik baru tersebut beroperasi sejak September 2013 lalu dengan kapasitas produksi 8 juta m² per tahun. Tahun lalu tingkat utilisasi 4 pabrik ARNA mencapai 103%, naik dari 100% pada 2012.
TINS - Pabrik pengolahan tanah jarang
PT Timah (TINS) berencana menginvestasikan dana sebesar Rp 20 Miliar untuk pembangunan mini plant pengolahan mineral tanah jarang dengan kapasitas produksi sebanyak 40 kg-50 kg per hari. Tanah jarang adalah mineral yang dapat diolah menjadi bahan baku untuk kebutuhan industri elektronik dan komunikasi. TINS mengungkapkan olahan tanah jarang akan diekspor dan sekarang dalam tahap negosiasi dengan aclon pembeli, produsen elektronik di Jepang. Dalam waktu dekat, TINS akan menetapkan pemenang tender untuk membangun mini plant pabrik pengolahan di Kawasan Industri Tanjung Ular, Bangka-Belitung.
TLKM - Kinerja 2013
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 10.5%Yoy menjadi Rp 14.2 Triliun Vs 12.8 Triliun pada 2012 lalu. Kenaikan kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 7.5%Yoy menjadi Rp 83 Triliun. Peningkatan kinerja TLKM seiring pertumbuhan pendapatan anak usaha, Telkomsel sebesar 10.1%Yoy menjadi Rp 10.5 Triliun. Kontribusi voice bisnis seluler sebesar 38.7% setelah itu layanan data, internet dan TI sebesar 38.2% kemudian diikuti oleh pendapatan voice jaringan tetap dengan kontribusi sebesar 11.7%.
TOTL - Target perolehan kontrak baru
PT Total Bangun Persada (TOTL) menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 5 Triliun tahun ini, jauh diatas realisasi kontrak baru Rp 2.1 Triliun tahun lalu. Tahun ini TOTL menargetkan dapat mengerjakan proyek senilai Rp 7.4 Triliun dimana Rp 5 Triliun berasal dari kontrak baru dan Rp 2.4 Triliun dari kontrak lanjutan tahun yang lalu (carry over projects). Untuk mencapai target, TOTL mengalokasikan belanja modal senilai Rp 25 Miliar untuk menambah peralatan proyek, peralatan IT, renovasi, dll. Pada awal tahun ini TOTL berhasil mendapat kontrak pembangunan MNC Tower di Kebon Sirih (Jakarta Pusat). Dalam proyek tersebut TOTL bekerjasama dengan Shimizu Co. Ltd. dengan porsi 40:60 dimana nilai kontrak bagian TOTL mencapai Rp 600 Miliar.