Daily News 19/03
March 19, 2014 No. 710
BFIN - Kinerja 2013
PT BFI Finance Indonesia (BFIN) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 3.7%Yoy menjadi Rp 508.62 Miliar Vs Rp 490.27 Miliar pada 2012 lalu. BFIN membukukan kenaikan pendapatan sebesar 19.5%Yoy menjadi Rp 1.89 Triliun tahun lalu, didukung oleh kenaikan pendapatan dari bisnis pembiayaan sebesar 18.2%Yoy menjadi Rp 1.13 Triliun pada 2013. Kinerja laba bersih tertekan oleh kenaikan beban sebesar 26.4%Yoy menjadi Rp 1.22 Triliun tahun lalu.
TLKM - Rencana peluncuran satelit
Manajemen PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) tengah mengkaji rencana pencarian pinjaman sekitar Rp 1.4-1.8 Triliun untuk mendukung rencana pembangunan satelit Telkom-3S yang ditargetkan diluncurkan pada Juli 2016. Satelit tersebut akan memiliki 49 transponder dimana sekitar 80%-90% akan disewakan dan sisanya dipakai untuk kebutuhan internal. Kebutuhan dana investasi satelit diluar alokasi belanja modal 2014.
TOBA - Rencana ekspansi
PT Toba Bara Sejahtera (TOBA) berencana membangun pabrik kelapa sawit setelah pada 19 Juni 2013 lalu mengakuisisi PT Perkebunan Kaltim Utama I. Untuk merealisasikan pembangunan pabrik di Kaltim Utama I, TOBA akan mengalokasikan dana sekitar US$ 9 Juta atau sekitar 38% dari total belanja modal tahun 2014 yang mencapai US$ 15-24 Juta. Area kelapa sawit yang telah ditanami dan sebagian telah menghasilkan di Kaltim Utama I mencapai 2,896 Ha dari total luas lahan 8,633 Ha. Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas pabrik sebanyak 30 ton tbs per jam rencananya pabrik ini akan beroperasi penuh pada 2015 mendatang.
WSKT - Tingkatkan bisnis beton
PT Waskita Karya (WSKT) akan meningkatkan bisnis divisi beton dari hasil penjualan divisi beton tahun lalu sebesar Rp 447 Miliar sekitar Rp 320 Miliar digunakan sendiri dan sisanya Rp 127 Miliar digunakan pihak swasta. WSKT menargetkan divisi beton dapat meraih pendapatan hingga Rp 800 Miliar sampai akhir tahun ini. Sebelumnya, sebagian besar penjualan beton pra cetak untuk keperluan proyek konstruksi WSKT. Namun, tahun ini strateginya akan mulai memperbanyak penjualan beton kepada pihak luar dengan komposisi penjualan 50% digunakan sendiri dan 50% ke pihak swasta. WSKT akan memaksimalkan empat pabrik beton dan kapasitas produksi beton pra cetak 650,000 ton per tahun akan ditingkatkan hingga 1 juta ton per tahun.