Daily News 11/04
April 11, 2014 No. 725
ABMM - Kontrak baru
Anak perusahaan PT ABM Investama (ABMM), PT Cipta Kridatama (CK), berhasil mendapat kontrak penyewaan alat berat senilai US$ 7.3 Juta dari PT Multi Harapan Utama (MHU) selama lima tahun. CK akan memberi layanan penyewaan alat berat kepada kedua tambang batubara MHU di Tanjung Laung dan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur). Tahun lalu CK berhasil membukukan kontrak baru senilai US$ 839.27 Juta.
ASRI - Marketing sales
PT Alam Sutera Realty (ASRI) membukukan marketing sales sebesar Rp 800 Miliar-Rp 900 Miliar pada 1Q 2014. Marketing sales tersebut turun sebesar 30%Yoy-38.46%Yoy dibandingan kuartal pertama tahun lalu yang mencapai Rp 1.3 Triliun. Sehingga hasil marketing sales 1Q 2014 ASRI baru mencapai 16%-18% dari target marketing sales tahun ini sebesar Rp 5 Triliun.
HRUM - Penurunan produksi batubara
PT Harum Energy (HRUM) mengkaji ulang rencana produksi di tahun 2014, dikarenakan turunnya harga batubara. HRUM akan memangkas produksi bulanan batubara di dua anak usaha, PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) dan PT Santan Batubara (SB). Awalnya HRUM menetapkan rencana produksi batubara MSJ sebanyak 830,000 ton per bulan dan produksi SB sebanyak 160,000 ton per bulan. Sehingga total target produksi HRUM per tahun mencapai 11.88 juta ton. Namun HRUM memutuskan untuk memangkas volume produksi bulanan 650,000 ton untuk MSJ dan 80,000 ton untuk SB. Sehingga total produksi batubara HRUM untuk tahun ini mencapai 8.76 juta ton.
MPPA -Target penjualan
PT Matahari Putra Prima (MPPA) menargetkan penjualan tahun ini naik sekitar 15-20%Yoy menjadi Rp 11.9 Triliun. Target penjualan tersebut akan ditopang oleh pembukaan beberapa gerai baru toko modern. MPPA menargetkan membuka 20 Hypermart, 3-5 Foodmart, dan 20 Boston Health & Beauty Centers tahun ini. Manajemen mengalokasikan 60% dana ekspansi tahun ini untuk segmen di luar Pulau Jawa, terutama ditujukan untuk Kawasan Timur Indonesia, karena saat ini wilayah tersebut dinilai memiliki keterbatasan logistik atas barang konsumen karena infrastruktur yang kurang memadai sehingga menyulitkan proses distribusi. Sementara itu RUPS MPPA menyetujui pembagian dividen atas 45% laba 2013, senilai Rp 186 per lembar saham.