Daily News 25/06

June 25, 2014 No. 773
IPO - PT Mitrabara Adiperdana

PT Mitrabara Adiperdana, perusahaan batubara di Kalimantan Utara, berencana IPO dengan menjual 273.03 juta lembar saham (22% saham). Sebanyak 136.52 juta saham merupakan saham baru sisanya 136.52 merupakan divestasi milik induk usaha, PT Wahana Sentosa Cemerlang (WSC). Harga penawaran IPO berkisar Rp 1,150 hingga Rp 1,350 per saham, sehingga total dana IPO yang dapat diraih Rp 313.99 Miliar-Rp 368 Miliar. Perseroan akan menggunakan 58.5% dana IPO untuk pengembangan anak usaha terutama pembangunan fasilitas pelabuhan. Sekitar 35% untuk modal kerja perseroan dan sisanya 6.5% untuk memenuhi belanja modal. Masa penawaran awal berlangsung pada 19-26 Juni 2014 dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 30 Juni. Masa penawaran umum berlangsung pada 2-4 Juli dan listing pada 10 Juli 2014. Sucorinvest Central Gani bertindak sebagai penjamin emisi.
BIPI - Rencana buyback saham
PT Benakat Integra (BIPI) mengalokasikan dana US$ 32 Juta untuk melakukan buyback atas 10% sahamnya. Nilai maksimum pembelian kembali ditetapkan sebesar Rp 300 per lembar saham. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Juni 2014.
GPRA - Belanja modal
PT Perdana Gapura Prima (GPRA) mengalokasikan dana belanja modal tahun ini sebesar Rp 440 Miliar. Kebutuhan dana akan berasal dari kas internal serta emisi surat utang jangka menengah (medium term notes) senilai Rp 100 Miliar. GPRA berencana menerbitkan MTN pada akhir Juli 2014 dengan tenor 3 tahun dan kupon 13.5%. GPRA juga berencana menarik pinjaman senilai Rp 100 Miliar dari PT Bank Mandiri (BMRI) untuk mendukung belanja modal tahun ini. GPRA tengah mengerjakan 4 proyek properti senilai total Rp 1.55 Triliun tahun ini dengan target penjualan mencapai Rp 4.48 Triliun. Proyek kondotel Grand Cornard Ciawi membutuhkan investasi senilai Rp 350 Miliar dengan target penjualan Rp 990 Miliar, ditargetkan selesai tahun depan. Ketiga proyek lainnya adalah Diamond City di Cipayung dengan nilai investasi Rp 400 Miliar, Bellevue Office Tower di MT Haryono (Jakarta) senilai Rp 200 Miliar, dan West Town di Puri Indah (Jakarta) senilai Rp 600 Miliar.
INTP - Rencana pembangunan pabrik baru
PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) berencana meningkatkan kapasitas produksi semen dengan membangun dua pabrik green field. Kapasitas per pabrik berkisar 1.5-2.5 juta ton per tahun dengan nilai investasi masing-masing pabrik berkisar US$ 225 juta-US$ 500 juta. Lokasi pabrik semen baru INTP terletak di wilayah Pati (Jawa Tengah) yang akan dibangun pada 2016 dan Langkat (Sumatera Utara) dijadwalkan pada 2018. Saat ini INTP masih mengurus izin pembangunan pabrik dan INTP masih mengandalkan kas internal untuk pembangunan pabrik tersebut. Selain itu, INTP sedang membangun pabrik brown field dengan kapasitas produksi 4.4 juta ton di Citeureup, Jawa Barat yang diharapkan selesai tahun depan.
TELE - PINS akuisisi saham
PT PINS Indonesia, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) akan mengakuisisi 30% saham PT Tiphone Mobile Indonesia (TELE) secara bertahap. Sesuai rencana, TELE akan melepas 638.05 juta saham (10% saham) melalui skema non-preemptive rights pada 3Q 2014 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 812 per saham sehingga TELE akan meraih dana senilai Rp 518.2 Miliar. Adapun sisa 20% saham yang akan dibeli PINS masih dalam pembicaraan para pemegang saham pengendali. TELE akan menggunakan dana tersebut untuk memperkuat modal kerja, termasuk akuisisi satu distributor di bidang teknologi informasi. Sementara itu, TELE juga berencana melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi senilai total Rp 2 Triliun pada 2H 2014.