Daily News 11/09

September 11, 2014 No. 823
CPGT - Chiongbian menjadi pemegang saham pengendali

William Chiongbian, pengusaha transportasi asal Filipina, Fast Logistic Corporatioan akan menjadi pemegang saham pengendali PT Cipaganti Citra Graha (CPGT). Chiongbian akan menggelar tender offer setelah menguasai lebih dari 50% saham CPGT. William Chiongbian pada bulan lalu terpilih menjadi komisaris CPGT akan memperluas bisnis logistik, infrastruktur dan transportasi di Indonesia melalui CPGT.
NRCA - Realisasi kontrak
PT Nusa Raya Cipta (NRCA) membukukan kontrak baru senilai Rp 2.2 Triliun pada 8M 2014, sekitar 59.4% dari target perolehan Rp 3.7 Triliun tahun ini. NRCA menargetkan perolehan order book sebesar Rp 7.6 Triliun tahun ini yang berasal dari kontrak carry over 2013 senilai Rp 3.9 Triliun dan perolehan kontrak baru Rp 3.7 Triliun. Bersama partner dari Malaysia, NRCA tengah membangun proyek tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 KM dengan investasi senilai total Rp 12.6 Triliun yang ditargetkan selesai pada 2015.
RALS - Kerjasama dengan SPAR
PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) bekerjasama dengan SPAR International, perusahaan asal Belanda untuk mengembangkan bisnis supermarket. RALS akan menginvestasikan Rp 150 Miliar dalam tiga tahun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan 30 gerai SPAR Supermarket yang terdiri atas gerai baru dan transformasi gerai lama Robinson. Tiap gerai diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 5 Miliar. Kerjasama tersebut tidak melibatkan investasi saham SPAR di RALS. Perseroan akan menjadi anggota SPAR dan membayar biaya keanggotaan. Pembangunan gerai akan difokuskan pada wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa.
TLKM - Migrasi Flexi ke Telkomsel
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menganggarkan dana senilai Rp 1.9 Triliun untuk membiayai pemindahan bisnis Flexi ke anak usaha, PT Telekomuniasi Selular (Telkomsel). Nantinya, pelanggan Flexi akan menjadi pelanggan As Telkomsel. TLKM menjadwalkan proses migrasi selesai pada akhir 2015. Pemindahan tersebut mencakup pengalihan hak kelola menara telekomunikasi (BTS) Flexi sekitar Rp 1 Triliun dan pembukaan rekening penampung (escrow account) senilai Rp 897 Miliar. TLKM akan mengalihkan 4,000 kontrak BTS Flexi kepada anak usaha yang bergerak di bisnis menara, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan nantinya Mitratel dapat menyewakan aset menara Flexi kepada operator menara telekomunikasi lain. Biaya pemindahan Flexi berasal dari kas internal TLKM dan Telkomsel.