Daily News 25/09

September 25, 2014 No. 833
BWPT - Kinerja 1H 2014

PT BW Plantation (BWPT) membukukan kenaikan laba bersih 1H 2014 sebesar 67.3%Yoy menjadi Rp 141.2 Miliar Vs Rp 84.4 Miliar pada 1H 2013 lalu, didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 36.3%Yoy menjadi Rp 744.93 Miliar. Laba operasi naik 51.5%Yoy menjadi Rp 224.8 Miliar pada 1H 2014. BWPT berencana menerbitkan 27.02 miliar lembar saham baru (85.71% saham) dengan rasio 1:6 dan harga penawaran saham baru pada kisaran Rp 390 hingga Rp 411 per lembar. Mengacu pada harga batas atas maka dana maksimum yg dihimpun mencapai Rp 11.1 Triliun dimana Rajawali bertindak sebagai standby buyer. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB pada 10 November 2014, dan apabila disetujui cum date ditetapkan pada 17 November. Dana hasil rights issue senilai Rp 10.53 Triliun akan digunakan untuk akuisisi Grup Green Eagle dan sisanya untuk modal kerja. Green Eagle adalah perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan sawit dibawah Grup Rajawali. Saat ini Rajawali, melalui Matacuna Group Ltd. tercatat memiliki 21.4% saham BWPT.
MTDL - Ekspansi layanan cloud computing
PT Metrodata Electronics (MTDL) akan meningkatkan bisnis solusi dan cloud menjadi sekitar 25%-30% pada tahun depan dari saat ini yang kurang dari 10%. MTDL akan bekerjasama dengan dua korporasi, IDN dan Microsoft. MTDL akan bertindak sebagai reseller dan segala infrastruktur dan hal teknis akan menggunakan sistem microsoft dan IDN. Tahun depan, MTDL menganggarkan belanja modal sebesar Rp 150 Miliar lebih tinggi dari tahun ini Rp 100 Miliar. Dana belanja modal berasal dari kas internal dan eksternal.
SMRA - Ekspansi ke sembilan kota
PT Summarecon Agung (SMRA) akan ekspansi ke sembilan kota di Indonesia, Bandung, Bogor, Bekasi, Tangerang, Yogyakarta, serta kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Sulawesi. SMRA berencana mengakuisisi lahan, mengambil alih perusahaan properti serta menggarap proyek baru di daerah tersebut. SMRA akan fokus mengembangkan township. Satu township akan menempati lahan seluas 200 Ha sedangkan mixed use seluas 5-10 Ha. Terkait sumber dana, SMRA akan menerbitkan surat utang senilai total Rp 1.1 Triliun dari jumlah tersebut sekitar Rp 990 Miliar dialokasikan untuk membiayai ekspansi ke sembilan kota dan sisanya Rp 110 Miliar akan digunakan untuk modal kerja.
SRIL - Kinerja 1H 2014
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) membukukan penurunan laba bersih 1H 2014 sebesar 18.4%Yoy menjadi Rp 149.17 Miliar Vs Rp 182.76 Miliar pada 1H 2013 lalu. SRIL membukukan kenaikan penjualan sebesar 43.9%Yoy menjadi Rp 3.01 Triliun pada 1H 2014 dengan laba operasi tercatat naik 21.1%Yoy menjadi Rp 421.04 Miliar. Turunnya kinerja laba bersih diakibatkan oleh kenaikan beban keuangan sebesar 55.9%Yoy menjadi Rp 144.31 Miliar serta pencatatan rugi kurs Rp 85.16 Miliar Vs rugi kurs Rp 12.84 Miliar pada 1H 2013.