Daily News 29/09

September 29, 2014 No. 835
CINT - Kembangkan bisnis ritel

PT Chitose Internasional (CINT) berencana untuk mendirikan flagship shop atau semacam showroom khusus yang akan menampilkan semua produk Chitose termasuk produk non kursi lipat. CINT memiliki sekitar 350 item produk yang kini masih diproduksi. Flagship shop rencananya akan dibangun di Surabaya, Bandung dan Jabodetabek, di tempat tersebut akan menjadi sentra layanan pemesanan maupun penjualan langsung. Pembangunan flagship shop akan dimulai akhir tahun atau awal tahun depan.
CTRA - Target prapenjualan
Manajemen PT Ciputra Development (CTRA) optimis dapat membukukan target marketing sales (prapenjualan) akhir tahun sebesar Rp 9.95 Triliun kendati marketing sales hanya mencapai posisi Rp 4.85 Triliun pada 8M 2014. CTRA berencana meluncurkan beberapa proyek baru di Kemayoran, Serang, Malang, dan Pontianak pada 4Q 2014.
DSSA - Bisnis multimedia
PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA), bersama anak perusahaan PT DSSA Mas Sejahtera (DMS), telah membentuk anak perusahaan baru PT Innovate Mas Utama (IMU) yang akan menjalankan usaha di bidang multimedia. Kedepan anak perusahaan DSSA yang bergerak pada bidang usaha internet dan jasa TV berlangganan, PT Mora Quatro Multimedia (MQM), akan masuk ke IMU. DSSA tercatat memiliki 85.4% saham MQM. Pada 1H 2014 bisnis multimedia DSSA dibawah MQM memberi kontribusi sebesar 0.63% terhadap total pendapatan DSSA sebesar US$ 300.1 Juta. Tahun ini manajemen menargetkan membangun 200,000 homepass (jaringan kabel berkecepatan tinggi), dimana sekitar 89,000 homepass di Cibubur dan Bumi Serpong Damai sudah dapat digunakan.
TLKM - Akuisisi Contact Centres Australia
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya, Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty Ltd, mengakuisisi 75% saham Contact Centres Australia Pty Ltd (CCA), perusahaan business process outsourcing (BPO) di Sydney, Australia dengan nilai akuisisi sebesar Aus$ 11 juta atau sekitar Rp 115 Miliar. Selain mengakuisisi perusahaan di Australia, TLKM juga berencana mengakuisisi perusahaan di Selandia Baru dan dua negara lainnya di Asia Pasifik. Untuk Selandia Baru, TLKM berencana mengakuisisi 27% saham operator telekomunikasi negara tersebut.