Daily News 28/10

October 28, 2014 No. 857
APLN - Rencana buyback

PT Agung Podomoro Land (APLN) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimum 2.05 miliar saham (10% saham). Aksi korporasi tersebut menunggu persetujuan RUPSLB pada 27 November 2014. Dana untuk buyback berasal dari kas internal perseroan. Jangka waktu buyback ditetapkan maksimal 18 bulan setelah mendapat persetujuan RUPSLB. APLN telah menunjuk PT Indo Premier Securities yang akan bertindak sebagai Perantara Pedagang Efek yang akan melakukan buyback.
BBTN - Kinerja 9M 2014
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) membukukan penurunan laba bersih 9M 2014 sebesar 28.5%Yoy menjadi Rp 755.4 Miliar Vs Rp 1.06 Triliun pada 9M 2013 lalu. Pendapatan bunga bersih tercatat turun 3.6%Yoy menjadi Rp 3.98 Triliun dengan laba operasi turun 26.4%Yoy menjadi Rp 1.05 Triliun. Rasio CAR turun menjadi 14.33% pada 9M 2014 (16.05% pada 9M 2013), NPL gross tercatat sebesar 4.85% (4.88% pada 9M 2013), ROE 9.66% (14.52% pada 9M 2013),dan LDR 108.54% (109.04% pada 9M 2013).
GWSA - Belanja Modal
PT Greenwood Sejahtera (GWSA) menyiapkan belanja modal senilai Rp 1.2 Triliun pada tahun 2015. Anggaran ini naik 38.3% di bandingkan tahun ini Rp 740 Miliar. Perusahaan berniat menggunakan dana senilai Rp 700 Miliar untuk membiayai proyek apartemen baru disamping gedung TCC Batavia. Sisa dana akan digunakan untuk pembangunan kawasan properti terintegrasi di Surabaya. Greenwood bersiap mengembangkan kompleks terpadu diatas lahan seluas 1.4 Ha di Surabaya dengan investasi sebesar Rp 1.9 Triliun.
KBLV & LINK - Penjualan saham kepada tiga bank
PT First Media (KBLV) akan menjual 334.69 juta lembar saham (11% saham) anak perusahaan, PT Link Net (LINK), kepada tiga bank: Credit Suisse (Singapore) Ltd, Goldman Sachs International, dan CIMB Bank Bhd. Cabang Labuan Offshore. Harga penjualan saham ditetapkan Rp 6,000 dan perusahaan akan meraih dana Rp 2 Triliun. Saham private placement tersebut akan dijual kepada investor institusi internasional.
WSKT - Belanja Modal
PT Waskita Karya menyiapkan dana sebesar Rp 1.5 Triliun untuk belanja modal pada Tahun 2015 atau meningkat 42.6% dari capex Tahun ini Rp 860 Miliar. Sumber dana belanja akan berasal dari penerbitan obligasi. Sebagian besar dana tersebut untuk membiayai proyek jalan tol, disamping untuk membiayai proyek properti. WSKT menargetkan perolehan kontrak baru mencapai Rp 20 Triliun pada tahun depan.