Daily News 28/11
November 28, 2014 No. 880
AKRA - Rencana ekspansi
PT AKR Corporindo (AKRA) akan membangun pembangkit listrik ( Power plant) berkapasitas 4X300 megawatt (MW) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Akra akan meyiapkan total investasi senilai US$ 1- US$ 1.5 Miliar. Proyek JIIPE yang mulai dikembangkan sejak 2012 tersebut diperkirakan berlangsung selama 8-10 Tahun. AKRA akan membangun pembangkit listrik menjadi dua bagian. Satu pembangkit listrik berkapsitas 2X300 MW yang menggunakan bahan bakar batu bara dan satu pembangkit listrik berkapasitas 2X300 MW yang memakai bahan bakar gas alam.
APLN - Rencana buyback saham
Pemegang saham PT Agung Podomoro Land (APLN) menyetujui perseroan untuk melakukan aksi buyback saham pada RUPSLB 27 November 2014. Buyback akan dilakukan secara bertahap dalam 18 bulan setelah RUPSLB. APLN telah menganggarkan RP 620 Miliar untuk buyback 2.05 Miliar saham (10% saham). Manajemen APLN juga mengungkapkan akan menaikkan harga jual properti 10%-15% pada tahun depan untuk mengimbangi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar dan harga bahan bangunan.
BWPT - Akuisisi Green Eagle
PT BW Plantation (BWPT) akan mengakuisisi 100% saham Green Eagle, anak usaha grup Rajawali setelah OJK memberikan pernyataan efektif atas rencana rights issue dan mendapat persetujuan pemegang saham pada RUPSLB 27 November 2014. BWPT akan meraih Rp 10.81 Triliun dari rights issue dan mayoritas dana Rp 10.53 Triliun akan digunakan untuk mengakuisisi Green Eagle. BWPT juga akan berganti nama menjadi PT Eagle High Plantation. Tahun depan, BWPT menganggarkan belanja modal Rp 1.3 Triliun. Sebesar Rp 400 Miliar akan digunakan untuk membangun empat pabrik kelapa sawit di Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Pabrik di Kalimantan Timur berkapasitas 30 ton per jam sedangkan tiga pabrik lainnya akan berkapasitas 45 ton per jam. Dan sisanya untuk menanam sawit di lahan seluas 10,000 Ha.
PSAB - Belanja modal
PT J Resources Asia Pasifik (PSAB) telah menggunakan dana sebesar US$ 50 Juta atau Rp 600 Miliar untuk belanja modal tahun ini. PSAB menggunakan sebagian besar belanja modal untuk penyelesaian beberapa proyek-proyek di tambang Bakan dan Seruyung. Selain untuk penyelesaian proyek-proyek tersebut PSAB juga menggunakan belanja modal untuk membeli peralatan tambang. Belanja modal tahun ini tidak tidak terlalu besar dibandingkan dengan belanja modal tahun lalu sebear US$ 200 Juta. Tahun ini, PSAB hanya menggangarkan belanja modal sebesar US$ 50 Juta yang berasal dari kas internal
PTPP - Rencana ekspansi
PT Pembangunan Perumahan (PTPP), melalui anak perusahaan PT PP Properti berencana ekspansi ke Perth (Australia) untuk mengerjakan proyek apartemen senilai US$ 91.6 Juta. Proyek tersebut akan terdiri dari 12 tower dengan total 250 unit apartemen yang akan mulai dibangun pada 2Q 2015. PTPP memiliki 51% saham atas proyek seluas 100 Ha tersebut dan sisanya dimiliki perusahaan lokal Australia. Untuk mendukung rencana tersebut PTPP tengah mencari pinjaman senilai US$ 64.16 Juta.