Daily News 27/11
November 27, 2014 No. 879
GIAA - Rencana non preemptive rights
PT Garuda Indonesia (GIAA) berencana menerbitkan 17.64 juta lembar saham baru Seri B tanpa rights issue (non-preemptive rights). Dengan harga pelaksanaan Rp 476 per lembar, GIAA berpotensi meraih dana Rp 8.39 Miliar. Aksi korporasi tersebut merupakan realisasi penambahan modal oleh pemerintah atau penyertaan modal negara. GIAA akan meminta izin pemegang saham melalui RUPSLB pada 12 Desember 2014.
PTPP - Belanja modal
PT PP (PTPP) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1.8 Triliun pada tahun 2015 lebih besar dibandingkan pada tahun ini sebesar Rp 460 Miliar. PTPP akan menggunakan belanja modal sebesar Rp 200 Miliar untuk menambah cadangan lahan (landbank), pendirian pabrik beton pracetak di Lampung senilai Rp 150 Miliar, dan pengembangan Grand Kamala Lagoon senilai Rp 108 Miliar. PTPP menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 27 Triliun meningkat 25% dari estimasi tahun ini. sedangkan pendapatan ditargetkan tumbuh 35% menjadi Rp 19 Triliun dan laba bersih naik 35% menjadi Rp 730 Miliar.
SMRA - Marketing sales
PT Summarecon Agung (SMRA) diprediksi mampu merealisasikan penjualan pemasaran unit lebih dari Rp 4.5 Triliun hingga akhir tahun ini. lonjakan marketing sales didukung oleh suksesnya pemasaran unit apartemen Midtown Serpong. Proyek Apartemen Midtown di serpong telah diluncurkan perseroan 22 November 2014. Penjualan Apartemen Midtown mengangkat total marketing sales SMRA dari Rp 3.6 Triliun pada Oktober menjadi Rp 4.5 Triliun pada November. Penjualan Apartemen Midtown berkontribusi sekitar Rp 1.5-1.8 Triliun terhadap total marketing sales tahun ini.
WTON - Rencana ekspansi pabrik beton
PT Wijaya Karya Beton (WTON) akan membangun pabrik beton di Balikpapan (Kalimantan Timur) tahun depan dengan investasi Rp 250 Miliar. Kapasitas produksi pabrik beton di Balikpapan sebesar 50,000 ton beton per tahun dan akan ditingkatkan sesuai kebutuhan beton precast di Kawasan Indonesia Timur. WTON telah meraih kontrak baru sebesar Rp 2.22 Triliun dengan carry over sebesar Rp 1.6 Triliun dan menargetkan tahun ini meraih kontrak baru Rp 3.01 Triliun. Saat ini, WTON memiliki delapan pabrik precast dan pada tahun depan ditargetkan dua pabrik precast mulai berproduksi sehingga menambah kapasitas dari saat ini 2.2 juta per tahun.