Daily News 03/12
December 03, 2014 No. 883
BKSL - Kenaikan harga jual property
PT Sentul City (BKSL) berencana menaikkan harga jual properti sebesar 15% mulai tahun depan untuk menyesuaikan dampak kenaikan harga BBM yang memicu kenaikan inflasi dan upah pekerja. Meskipun harga naik, BKSL optimis permintaan properti tetap akan tumbuh. Tahun depan BKSL berencana meluncurkan 9-10 proyek baru. BKSL telah mengalokasikan dana belanja modal Rp 750 Miliar untuk membiayai sejumlah proyek. Tahun depan, BKSL menargetkan dapat meraih marketing sales Rp 2.2 Triliun, lebih tinggi 20% dari target tahun ini Rp 1.8 Triliun. Hingga November 2014, BKSL telah berhasil membukukan marketing sales senilai Rp 1.65 Triliun.
HITS - Konversi utang menjadi saham
PT Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) akan melakukan konversi utang menjadi saham melalui proses non-preemptive rights atau private placement. HITS berencana menerbitkan 2.33 miliar saham (34.33% saham) yang akan dieksekusi pada harga Rp 700 per saham, setara dengan penambahan modal senilai US$ 133.89 Juta. Calon investor yang akan menermima saham HITS adalah PT Menara Cakra Buana, unit investasi Athens Investment Funds SA. Pencatatan saham non preemptive rights akan dilaksanakan pada 15 Desember.
INAF - Belanja modal
PT Indofarma (INAF) menyiapkan belanja modal tahun 2015 senilai Rp 135 Miliar untuk digunakan ekspansi pabrik dan pembelian mesin. Sesuai rencana INAF akan menggunakan dana sebesar Rp 95 Miliar untuk pengembangan pabrik dan pembelian mesin pabrik. Pendanaan ekspansi tersebut akan diupayakan dari penerbitan MTN senilai Rp 160 Miliar pada 10 Desember 2014. Penerbitan surat utang ini telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK.
TELE - Rencana emisi obligasi
RUPSLB PT Tiphone Mobile Indonesia (TELE) menyetujui rencana pencarian dana melalui emisi obligasi senilai maksimal Rp 2 Triliun pada Januari 2015 yang akan digunakan untuk refinancing utang. TELE tengah melakukan seleksi calon penjami emisi terkait rencana emisi obligasi.
TOTL - Target pendapatan
PT Total Bangun Persada (TOTL) menargetkan peningkatan pendapatan menjadi Rp 2.3 Triliun pada Tahun 2015, dibandingkan estimasi tahun ini senilai Rp 2 Triliun. Target ini tidak termasuk pendapatan dari proyek KSO dengan pihak lain. Hingga November 2014, perseroan telah membukukan kontrak baru sebanyak Rp 6.2 Triliun atau melampui target yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp 5 Triliun. TOTL memperkirakan kenaikan laba bersih menjadi Rp 175 Miliar tahun depan, dibandingkan perkiraan tahun ini senilai Rp 150 Miliar.