Daily News 09/12
December 09, 2014 No. 887
KAEF - Rencana pembangunan pabrik
PT Kimia Farma (KAEF) masih dalam tahap pembicaraan awal untuk mengkaji rencana kerja sama dengan Bosowa Group untuk membangun pabrik bahan baku di Sulawesi Selatan. Rencana tersebut dinilai sebagai langkah strategis untuk memasok kebutuhan pasar industri farmasi di Indonesia Bagian Timur. Sementara itu KAEF memutuskan menjalin kerja sama dengan pihak swasta terkait rencana pembangunan rumah sakit senilai Rp 300 Miliar karena beberapa BUMN menyatakan tidak tertarik dengan program kerjasama tersebut.
NRCA - Kontrak baru
PT Nusa Raya Cipta (NRCA) menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 4 Triliun tahun depan, naik 8.1% dibandingkan target Rp 3.7 Triliun tahun ini. Hingga 3Q 2014, NRCA mendapatkan kontrak baru sekitar Rp 2.35 Triliun dari pihak swasta. Pada tahun depan, NRCA akan lebih banyak proyek-proyek gedung dari swasta. Proyek infrastruktur jalan tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 Km diharapkan selesai pada Agustus 2015 dan nantinya, NRCA akan bertindak sebagai operator jalan tol.
SMDR - Proyeksi laba bersih
PT Samudera Indonesia (SMDR) memproyeksikan laba bersih hingga akhir tahun ini naik 109% menjadi US$ 13.63 Juta dibandingkan US$ 6.52 Juta tahun lalu. Namun demikian pendapatan jasa tahun ini diperkirakan turun 5% menjadi US$ 510.69 Juta. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di atas 5% pada tahun 2015. Untuk mendukung target tersebut perseroan berencana membeli dua kapal baru senilai US$ 10 Juta pada 1Q 2015.
SMRA - Belanja modal
PT Summarecon Agung (SMRA) mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 1 Triliun tahun depan untuk ekspansi lahan. Nilai belanja modal tersebut lebih rendah dari alokasi tahun ini sebesar Rp 1.5 Triliun. Dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk membeli lahan di Bandung, Bogor, Bekasi, Tangerang, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, dan Sumatera Selatan. Sumber dana belanja modal berasal dari hasil penerbitan obligasi Rp 1.1 Triliun. Rencananya lahan-lahan yang diakuisisi akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu atau mixed-use. SMRA memastikan pengembangan di Bandung akan dimulai awal tahun depan dengan konsep township diatas lahan seluas 270 Ha. Tahun depan, SMRA juga menargetkan perolehan marketing sales mencapai Rp 5 Triliun-Rp 5.5 Triliun.
SSIA - Penundaan pinjaman
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) menunda pinjaman senilai US$ 100 Juta atau setara Rp 1.2 Triliun menjadi tahun depan dari rencana semula akhir tahun 2014. SSIA menjajaki pinjaman dalam denominasi rupiah sebanyak 70% dan sisanya denominasi dolar amerika sebesar 30%. Dana pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan gedung perkantoran yang ditargetkan selesai akhir tahun 2017.