Daily News 10/12
December 10, 2014 No. 888
AMRT - Akuisisi Midi Utama Indonesia
PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menyelesaikan akuisisi 30% saham PT Midi Utama Indonesia senilai Rp 518.8 Miliar (senilai Rp 600 per lembar saham) pada 5 Desember lalu. Dengan demikian, AMRT kini menguasai 86.72% saham Midi Utama dari sebelumnya 56.72%. Perseroan membeli saham Midi Utama Indonesia dari Lawson Asia Pacific Holdings Pte Ltd melalui pasar negosiasi. Untuk mendanai akuisisi tersebut perseroan telah melakukan penambahan modal terlebih dahulu (non-HMTED) dengan menerbitkan 864.7 juta saham baru atau 2.24% modal disetor pada harga Rp 600 per saham
BKSL - Belanja modal
PT Sentul City (BKSL) menganggarkan belanja modal Rp 700 Miliar pada tahun depan. BKSL berencana mencari sumber pendanaan eksternal setara dengan 20% dari anggaran belanja modal atau Rp 140 Miliar untuk menutupi kebutuhan belanja modal tahun depan. BKSL akan menggunakan belanja modal pada tahun depan untuk meluncurkan 14 produk baru dengan total sebanyak 2,313 unit senilai Rp 1.94 Triliun. BKSL juga berencana ekspansi keluar Jabodetabek dengan mengembangkan hotel di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang memiliki 300 kamar.
JSMR - Belanja modal
PT Jasa Marga (JSMR) mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 4 Triliun tahun depan dimana sebagian besar diantaranya dialokasikan untuk membiayai sejumlah proyek jalan tol. Perseroan juga menyiapkan dana sebesar Rp 100-200 Miliar untuk ekspansi di sektor properti melalui anak usaha, PT Jasa Marga properti. Sumber dana belanja modal berasal dari kas internal sebesar Rp 3 Triliun dan pinjaman bank Rp 1 Triliun.
TINS - Pabrik rare earth
PT Timah (TINS) akan menyiapkan izin usaha pertambangan (IUP) di pulau Bangka dan Belitung sebagai areal tambang khusus penghasil mineral rare earth. Kegiatan eksplorasi tambang akan dimulai setelah smelter mini plant rare earth beroperasi pada Maret 2015. TINS menginvestasikan RP 20 Miliar untuk pembangunan pabrik rare earth di Kawasan Industri Tanjung Ular, Bangka Belitung. Pabrik tersebut akan menghasilkan logam mineral rare earth (ROEH3) dengan kapasitas 50 Kg per hari.
WOMF - Rencana emisi obligasi
PT Wahana Ottimitra Multiartha (WOMF) tengah mengkaji emisi obligasi senilai Rp 1.6 Triliun tahun depan untuk mendukung ekspansi kredit pembiayaan. Minggu lalu WOMF telah menerbitkan obligasi senilai total Rp 800 Miliar yang terdiri dari Seri A senilai Rp 300 Miliar dengan tenor 370 hari dan Seri B senilai Rp 500 Miliar dengan tenor 3 tahun.