Daily News 11/12

December 11, 2014 No. 889
APEX - Kontrak jasa pengeboran migas

PT Apexindo Pratama Duta (APEX) telah mendapatkan kontrak hingga tiga tahun kedepan senilai US$ 614.2 Juta. Sekitar 80% atau US$ 491.36 Juta mayoritas kontrak berupa kontrak pengeboran minyak dan gas lepas pantai (offshore). Sementara sisanya 20% atau US$ 149.84 Juta berupa kontrak pengeboran darat (onshore). Kontrak tersebut berasal dari 14 kontrak kerja klien perusahaan. APEX juga akan membangun tempat penunjang pengeboran lepas pantai (jack up rig) kelas ABS dengan biaya investasi US$ 175 Juta melalui sumber pendanaan pinjaman dari lembaga pembiayaan dari China: Ocean Tune. Suku bunga pinjaman dari Ocean Tune sekitar Libor+5.75%.
BIPI & SRTG - Batalkan rencana transaksi akuisisi
Seiring telah terlampauinya masa perpanjangan waktu negosiasi pada 10 Desmber lalu, PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) melalui Interra Resources Limited membatalkan rencana akuisisi PT Bintang Sukses Nasional dan tiga anak perusahaan PT Benakat Integra (BIPI) senilai total US$ 60 Juta. Ketiga anak perusahaan BIPI tersebut adalah PT Benakat Oil, PT Indelberg Indonesia, dan PT Benakat Barat Petroleum. Perpanjangan waktu negosiasi telah dilakukan beberapa kali dimana pada 3 Desember lalu kedua belah pihak menyetujui perpanjangan waktu hingga 10 Desember dengan nilai transaksi diturunkan dari US$ 78.5 Juta menjadi US$ 60 Juta.
ITMG - Rencana pembangunan PLTU
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) terus mematangkan rencana pengembangan proyek PLTU berkapasitas 1x100 MW. ITMG tengah mencari mitra startegis untuk mengerjakan proyek senilai US$ 100 Juta tersebut. Rencana pembangunan pembangkit listrik menjadi startegi ITMG terhadap tren penurunan harga batubara. Saat ini perseroan memiliki satu pembangkit listrik berkapasitas 2x7 MW di blok timur area pertambangan salah satu entitas anak usahanya, PT Indominco Mandiri.
LTLS - Rencana ekspansi
PT Lautan Luas (LTLS) akan membangun tiga proyek utama tahun depan dengan total nilai proyek sebesar Rp 750 Miliar. Ketiga proyek itu adalah perluasan pabrik krimmer di Mojosari senilai US$ 40 Juta, pergudangan logistik di Simper Tanjung Priok senilai Rp 150 Miliar, dan pembangunan pabrik bahan kimia di Tangerang senilai US$ 10 Juta. Perseroan menargetkan pendapatan tahun depan sebesar Rp 7 Triliun atau naik dari target tahun ini yang sekitar 6 Triliun.