Daily News 19/01

January 19, 2015 No. 912
AALI - Akuisisi Kreasijaya Adhikarya

PT Astra Agro Lestari (AALI) akan menyelesaikan proses akuisisi 50% saham PT Kreasijaya Adhikarya, anak usaha Kuala Lumpur Kepong dengan nilai akuisisi mencapai Rp 75 Miliar. Sesuai rencana, AALI dan Kuala Lumpur Kepong akan menyerap masing-masing sebanyak 75,000 dan 68,500 saham baru yang diterbitkan Kreasijaya. Pembelian ditargetkan pada nilai nominal sebesar Rp 1,000,000 per saham. Pada saat yang sama, AALI juga akan memberikan 81.2 juta ringgit Malaysia atau setara Rp 296 Miliar sebagai pinjaman kepada Kreasijaya.
BMTR & MNCN - Rencana akuisisi 25% saham TPI
Setelah pada Desember 2014, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) memutuskan PT Berkah Karya Bersama adalah pemilik sah PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Berkah memiliki hak atas 75% saham TPI yang kemudian diambil alih oleh PT Media Nusantara Citra (MNCN) dan sisanya 25% saham dimiliki oleh Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut). PT Global Mediacom (BMTR), anak usaha MNC Grup mengungkapkan sedang mengkaji untuk mengambil sisa saham TPI yang sekarang bernama MNC TV. Dengan memiliki 100% saham MNC TV, MNCN berharap sinergi menjadi lebih baik. Dana untuk mengambil alih sisa saham TPI berasal dari kas MNC Grup dan opsi pendanaan lainnya.
DILD - Proyek South Quarter
PT Intiland Development (DILD) berencana serah terima gedung perkantoran South Quarter pada Juni- Juli 2015. Proyek South Quarter terdiri dari tiga menara perkantoran. Menara pertama dijual dengan skema hak milik, sedangkan menara kedua dan ketiga akan disewakan. Menara pertama dan kedua akan beroperasi pada 2015, sedangkan menara ketiga ditargetkan selesai pada 2016. Kapasitas ruang perkantoran sewa South Quarter mencapai sekitar 81,546 m2, sedangkan untuk hak milik seluas 40,778 m2. Harga sewa perkantoran South Quarter berkisar US$ 23-US$ 27 per m2. Sementara itu, harga jual ruang perkantoran hak milik mencapai Rp 30 Juta per m2.
LEAD - Belanja modal
PT Logindo Samuderamakmur (LEAD) menetapkan target pertumbuhan bisnis konservatif sekitar 15%-20% dikarenakan turunnya harga minyak dunia. Kebutuhan minyak Indonesia sebesar 1.6 juta barel per hari dan pemerintah baru dapat memenunhi 800,000 barel per hari sisanya impor membuat LEAD mencari peluang kegiatan ekplorasi minyak. LEAD berencana menganggarkan belanja modal US$ 80 Juta pada tahun ini untuk membeli empat kapal hingga lima kapal baru. Kapal pertama akan dibeli pada 1Q 2015, dua kapal berikutnya pada 3Q 2015 dan satu kapal pada 4Q 2015. LEAD menargetkan kontrak baru sekitar US$ 250 Juta tahun ini naik 25% dari hasil kontrak 2014 sebesar US$ 180 Juta.