Daily News 28/01

January 28, 2015 No. 919
BEST - Pembangunan gudang logistic

PT Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) akan menggelar groundbreaking proyek pembangunan gudang logistik pada 1Q 2015. BEST akan membangun gudang yang terletak di kawasan industri MM2100 Bekasi, Jawa Barat dengan lahan seluas 25 Ha. Pembangunan akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama pada tahun ini akan dibangun gudang logistik seluas 60,000 m2 diatas lahan 9.5 Ha dengan investasi US$ 500 per m2. Sementara nilai investasi tanah 9.5 Ha adalah US$ 180 per m2. Sehingga, total investasi pembangunan logistik tahap pertama mencapai US$ 47.1 Juta. BEST bekerja sama dengan Daiwa House Industry Co Ltd dengan mendirikan perusahaan patungan, PT Daiwa Manunggal Logistik untuk menggarap proyek tersebut. Dimana BEST menguasai 51% saham sisanya dimiliki oleh Daiwa House.
INCO - Rencana Ekspansi
PT Vale Indonesia (INCO) menganggarkan dana sebesar US$ 4 Miliar untuk membiayai ekspansi selama 3 sampai 6 tahun. INDY akan mengembangkan dua proyek utama, yaitu peningkatan kapasitas produksi nikel di Sorowako, Sulawesi Selatan dan pembangunan smelter di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Proyek di Sorowako dan Pomalaa masing-masing diestimasi akan menyerap dana sebanyak US$ 2 Miliar dalam rentang waktu tersebut.
NRCA - Target pendapatan
PT Nusa Raya Cipta (NRCA) menargetkan mampu mendapatkan pendapatan sebesar Rp 3.6 Triliun hingga tahun ini, naik 10% dibandingkan target tahun lalu Rp 3.27 Triliun. Kontribusi terbesar diperkirakan berasal dari proyek bangunan komersial dan bangunan industry sebesar 74% sisanya 26% berasal dari kontribusi proyek infrastruktur jalan tol. Tahun ini, NRCA menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp 230 Miliar, turun 8% dibandingkan target tahun lalu sebesar Rp 250 Miliar.
SSIA - Target marketing sales
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) menargetkan marketing sales lahan industri seluas 60 Ha di kawasan industri suryacipta City of Industry di Karawang, Jawa Barat pada tahun ini. Tahun lalu, SSIA hanya menjual sekitar 22.8 Ha lahan industri turun 41%yoy dibandingkan tahun 2013. Manajemen mengungkapkan pada tahun lalu kekurangan lahan untuk dijual karena terkendala pembebasan lahan. Masalah pembebasan lahan telah selesai pada akhir 2014 dan SSIA optimis target marketing sales dapat dicapai pada tahun ini.