Daily News 20/04
April 20, 2015 No. 981
ANJT - Investasi pabrik sagu
PT Austindo Nusantara Jaya (ANJT) akan mengembangkan bisnis sagu di wilayah Papua Barat. ANJT telah memulai pembenahan pabrik pengolahan sagu dan membangun pembangkit listrik dengan investasi US$ 27.8 Juta. Pabrik sagu berkapasitas 1,250 ton per bulan ditargetkan mulai beroperasi pada 4Q 2015, sedangkan pembangkit listrik diperkirakan selesai pada 1Q 2016. Dengan demikian proyek tersebut diperkirakan beroperasi penuh pada 2Q 2016.
BSDE - Target marketing sales
PT Bumi Serpong Damai ( BSDE) menargetkan marketing sales tahun ini senilai Rp 7.5 Triliun. Untuk mencapai target tersebut, BSDE akan mengandalkan empat proyek utama senilai Rp 7.1 Triliun. Sebanyak tiga proyek berlokasi di Jakarta yang terdiri dari properti multifungsi Elemen Lot 16 di superblolok Rasuna Epicentrum, Aeorium di perumahan Permata Buana, kawasan mixed use Tanjung Barat, dan satu proyek Residensial Bumi Samarinda di Kalimantan Timur.
CTRA - Marketing sales 1Q 2015
PT Ciputra Development (CTRA) membukukan pendapatan prapenjualan (marketing sales) senilai Rp 1.74 Triliun pada 1Q 2015 (Rp 1.36 Triliun pada 1Q 2014), sekitar 16.5% dari target Rp 10.6 Triliun tahun ini. Dari target tersebut sekitar Rp 6.88 Triliun merupakan proyek yang dikerjakan sendiri dan sisanya melalui kerjasama operasi melalui joint ventures. Dari pencapaian 1Q 2015 tersebut sebanyak 69% berasal dari segmen landed house, 9% masing-masing dari penjualan ruko dan ruang kantor, 8% dari penjualan apartemen, dan 5% sisanya dari penjualan tanah. ,br> SRTG & TAXI - Rencana akuisisi saham TAXI dari Rajawali Corpora
PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) mengumumkan akan mengambilalih seluruh saham PT Express Transindo Utama (TAXI) dari PT Rajawali Corpora. SRTG dan Rajawali Corpora sudah menandatangi kesepakatan jual beli 1.09 Miliar lembar saham (51% saham) TAXI. Saat ini, syarat dan ketentuan mengenai pengambilalihan saham masih dinegosiasikan. Manajemen TAXI belum dapat memastikan eksekusi transaksi jual beli saham tersebut dikarenakan kesepakatan jual beli saham masih rencana awal.
VIVA - Pinjaman sindikasi
PT Visi Media Asia (VIVA) berencana melakukan pinjaman sindikasi senilai US$ 195 Juta. VIVA akan menggunakan pinjaman bank untuk melunasi utang (refinancing) yang ditargetkan pada 2Q 2015. Sebelumnya, pada November 2013 perseroan telah mendapat pinjaman senilai US$ 220 Juta dari Credit Suisse yang digunakan untuk refinancing utang kepada Deutsche Bank AG cabang Hongkong.