Daily News 18/05
May 18, 2015 No. 999
IPO - PT Mega Manunggal Property
PT Mega Manunggal Property, perusahaan pengembang dan penyedia properti logistic, berencana menjual 1.71 miliar lembar saham (30% saham) melalui proses IPO dengan kisaran harga Rp 525-Rp 600 per lembar saham. Mengacu pada kisaran harga tersebut maka target perolehan dana berkisar antara Rp 900 Miliar-Rp 1 Triliun. Dana hasil IPO rencananya sebesar 90% akan digunakan untuk membeli tanah dan sisanya 10% untuk belanja modal kegiatan konstruksi. Masa penawaran awal berlangsung pada 15-22 Mei 2015 dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif dari OJK pada 3 Juni 2015 dan listing pada 12 Juni 2015. Indopremier Securities ditunjuk sebagai pelaksana penjamin emisi efek.
ASRI -Rencana non-preemptive rights
PT Alam Sutera Realty (ASRI) berencana menerbitkan 1.9 miliar lembar saham baru (10% saham) tanpa HMTED (non-preemptive rights). Dengan harga pelaksanaan Rp 641 per saham maka target perolehan dana mencapai Rp 1.2 Triliun. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB pada 23 Juni 2015. Dana hasil private placement akan digunakan untuk modal kerja.
KBLV - Bisnis bioskop
PT First Media (KBLV) telah menganggarkan belanja modal Rp 500 Miliar untuk bisnis bioskop yang dikelola anak usaha, PT Cinemaxx Global Pasifik (Cinemaxx). Dengan dana tersebut, Cinemaxx ditargetkan membuka layar di 20 lokasi. Sumber dana berasal dari kas internal perseroan. Saat ini Cinemaxx memiliki enam lokasi dengan total 31 layar.
MEDC - Penerbitan MTN
PT Medco Energi International (MEDC) melalui anak usahanya, Medco Energi Global Pte Ltd, menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium term notes/MTN) senilai Sing$ 100 Juta. Penerbitan ini merupakan bagian dari program MTN MEDC senilai total Sing$ 500 Juta. Surat utang ini berkupon 5.9% dan akan jatuh tempo dalam tiga tahun. MEDC telah menunjuk DBS Bank Ltd, ANZ Banking Corporation Limited, dan Mitsubishi UFJ Securities Limited sebagai penjamin emisi. Penerbitan MTN telah dilakukan pada 14 Mei 2015.
SSIA - Rencana emisi global bond
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) berencana menerbitkan obligasi bertenor 5 tahun senilai US$ 200 Juta pada akhir Juni 2015. Beban bunga pinjaman tersebut maksimal 12% per tahun. Sekitar 57% dana hasil emisi akan dialokasikan kepada anak perusahaan PT Surya Cipta Swadaya (SCS) untuk menambah serta mengembangkan lahan baru yang akan dilakukan secara bertahap hingga 2017. Sekitar 28% dana emisi akan digunakan untuk pelunasan obligasi yang diterbitkan pada 2012 lalu dan sisanya untuk modal kerja dan belanja modal. SSIA menargetkan dapat menguasai lahan seluas 1,200 Ha di Subang dan 500 Ha di Bekasi, dimana untuk tahun ini manajemen menargetkan dapat mengakuisisi 500 Ha lahan di Subang. Hingga akhir April lalu SSIA telah mengakuisisi lebih dari 200 Ha lahan di Subang. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB 9 Juni 2015.