Daily News 19/05

May 19, 2015 No. 1000
KLBF - Revisi target penjualan

PT Kalbe Farma (KLBF) merevisi target penjualan tahun ini dari semula ditargetkan naik 11%Yoy menjadi 7%-9%Yoy. Penurunan target penjualan karena fluktuasi nilai tukar rupiah karena 95% bahan baku produk farmasi KLBF merupakan impor. Disisi lain KLBF juga telah menaikkan harga jual produk kesehatan antara 3%-4%. Tahun ini KLBF menjajaki pasar Thailand, Singapura serta memasuki pasar Filipina, Myanmar dan Vietnam. Selain itu, KLBF juga memasarkan produk di Nigeria.
KRAS - Sinergi antar BUMN
Pemerintah mewajibkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan proyek infrastruktur dan didanai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) menggunakan produk dalam negeri yang diproduksi BUMN. Tujuannya untuk meningkatkan sinergi antar BUMN. PT Krakatau Steel (KRAS) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perusahaan BUMN di bidang konstruksi untuk menggunakan baja dari KRAS termasuk harga yang disepakati.
TLKM -Rencana ekspansi
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), melalui anak usahanya PT Telekomunikasi International, akan membangun data center di Singapura berkapasitas 20,000 m² senilai US$ 115 Juta pada Juni 2015. Pembangunan data center akan dilakukan diatas lahan seluas 8.000 m² dikawasan Data Centre Park, Singapura pada bulan Juni. Perseroan akan membangun data center dengan spesifikasi teknologi tier-3 dan tier-4 atau disesuaikan dengan standar pasar di Singapura.
VIVA - Refinancing utang
Tahun ini PT Visi Media Asia (VIVA) berencana melakukan refinancing atas utang senilai US$ 230 Juta kepada Credit Suisse. Utang tersebut membayar bunga 7.75% diatas suku bunga Libor 3 bulan. Berdasarkan perjanjian pinjaman VIVA harus membayar cicilan pokok pinjaman sebesar 5% (US$ 11.5 Juta) kepada Credit Suisse dimana pembayaran tersebut pertama kali dilakukan sejak 7 November 2014 dengan menggunakan dana hasil divestasi saham PT Intermedia Capital (MDIA).
WTON - Perolehan kontrak baru
PT Wijaya Karya Beton (WTON) membukukan kontrak baru sebesar Rp 1 Triliun secara year to date. Dengan perolehan kontrak baru tersebut perseroan optimis mulai 2Q 2015 pertumbuhan kontrak akan terus meningkat sehingga perseroan dapat mencapai target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 4 Triliun. Adapun kontrak carry over dari tahun 2014 masih sebesar Rp 1 Triliun sehingga diharapkan pada akhir tahun total kontrak yang dikantongi WTON sebesar Rp 5 Triliun.