Daily News 09/06

June 09, 2015 No. 1014
BBTN - Rencana emisi obligasi

PT Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan II senilai total Rp 6 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 3 Triliun yang terdiri dari empat seri, bervariasi sesuai masa jatuh tempo: 3, 5, 7, dan 10 tahun. Masa penawaran awal berlangsung pada 9-18 Juni 2015 dan diperkirakan mendapat pernyataan efektif pada 29 Juni 2015. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk mendukung penyaluran kredit. Pefindo memberi peringkat idAA terhadap rencana emisi obligasi BBTN.
KAEF - Bisnis properti
PT Kimia Farma (KAEF) mulai menjajaki bisnis properti perhotelan. KAEF memposisikan diri sebagai penyedia lahan untuk memanfaatkan aset berupa tanah. Pengerjaan proyek hotel akan menggunakan skema build operate and transfer (BOT), dimana KAEF tidak mengeluarkan biaya untuk membangun proyek dan menunjuk mitra bisnis untuk membangun dan mengelola tiga hotel. Kerjasama pengelolaan hotel berlangsung selama 25 tahun setelah itu hak pengelolaan hotel akan diserahkan ke KAEF. Lokasi hotel berada di Dago (Bandung), Matraman dan Senen (Jakarta).
SRIL - Rencana ekspansi
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) melalui PT Rayon Utama Makmur berencana membangun pabrik pengolahan rayon dan perkebunan di lahan seluas 80 Ha di Sukoharjo ( Jawa Tengah) senilai US$ 300 Juta. Sesuai rencana, pembangunan pabrik pengolahan rayon akan dilakukan selama dua tahun. Sementara itu pengembangan perkebunan pohon eucalyptus akan dilakukan 10-15 tahun ke depan. Selain itu, perseroan juga akan ekspansi ke bisnis ritel dengan megakuisisi merek-merek pakaian jadi global maupun lokal, serta mengembangkan brand milik sendiri.
TINS - Rencana mundur dari pengelolaan tambang
PT Timah (TINS) memutuskan mundur dari proyek pengelolaan tambang timah eks PT Koba Tin dan perseroan akan mengirimkan surat pengunduran diri ke Kementerian Energi dan Sumber Mineral (ESDM). TINS menilai Pemerintah kurang serius di proyek tersebut sejak September 2013 atau sejak kontrak karya (KK) berakhir. TINS memutuskan mundur berinvestasi di areal tambang seluas 44,344.26 Ha di Bangka Belitung karena meragukan keberhasilan proyek ini serta banyaknya kepentingan sejumlah pihak serta lambannya penetapan izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
UNVR - Belanja modal
PT Unilever Indonesia (UNVR) mengalokasikan belanja modal tahun ini senilai Rp 1.1-1.2 Triliun, naik dibandingkan alokasi tahun lalu senilai Rp 1 Triliun. Dana belanja modal akan digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi, memperkuat portofolio brand produk, distribusi, serta penambahan kabinet penyimpanan es krim. Sumber belanja modal berasal dari kas internal.