Daily News 16/06

June 16, 2015 No. 1019
AUTO - Menambah kepemilikan di SKF Indonesia

PT Astra Otoparts (AUTO) mengakuisisi 22,969 saham (25.8% saham) PT SKF Indonesia pada 11 Juni lalu. AUTO membeli saham SKF Indonesia milik perusahaan asal Swedia, Aktiebolaget SKF. Setelah transaksi tersebut maka kepemilikan AUTO di SKF Indonesia bertambah menjadi 40% saham dari sebelumnya 14.2% saham dan Aktiebolaget SKF di SKF Indoensia berkurang dari sebelumnya 85.8% saham menjadi 60% saham. SKF Indonesia merupakan produsen bantalan peluru (bearing) untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Tujuan peningkatan kepemilikan untuk mengembangkan bisnis bearing demi memenuhi pasar domestik dan internasional.
BSIM - Rencana rights issue
PT Bank Sinarmas (BSIM) berencana menerbitkan saham baru melalui proses rights issue pada awal 2016 dengan target perolehan dana sekitar Rp 2 Triliun, cukup untuk meningkatkan kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) III. berdasarkan kinerja 1Q 2015 lalu modal inti BSIM tercatat sebesar Rp 2.87 Triliun sehingga masuk dalam kategori BUKU II (modal inti Rp 1-5 Triliun). Dengan naiknya kategori menjadi BUKU III maka BSIM dapat merambah bisnis kustodian dan wali amanat, seiring dengan strategi manajemen untuk meningkatkan fee based income. pada 1Q 2015 porsi fee based income mencapai 15% dari total pendapatan dan ditargetkan naik menjadi 20% pada akhir tahun ini.
DGIK - Pembangunan pembangkit listrik
PT Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) akan membangun tiga pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) senilai US$ 30-60 Juta dengan kapasitas masing-masing pembangkit sebesar 5-10 (MW). Perseroan akan membangun 2 PLTMH di Jawa barat dan Sumatera Barat dimana saat ini DGIK telah menyelesaikan tahap studi kelayakan atas kedua lokasi tersebut. Perseroan memperkirakan proses pembangunan konstruksi pembangkit listrik membutuhkan waktu 2 tahun.
GIAA - Belanja pesawat baru
PT Garuda Indonesia (GIAA) memesan 90 unit pesawat baru dari Boeing dan Airbus di Paris Air Show (Perancis) dengan nilai pesanan mencapai US$ 20 Miliar (sekitar Rp 267 Triliun). GIAA memesan 60 unit pesawat baru dari Boeing senilai US$ 10.9 Miliar serta 30 unit pesawat baru dari Airbus senilai lebih dari US$ 9 Miliar. Manajemen mengungkapkan pembelian pesawat baru merupakan program revitalisasi GIAA untuk menggantikan pesawat lama yang mendukung rencana masa depan perusahaan penerbangan untuk memperluas jaringan global. Pesawat baru Boeing diharapkan dapat menghemat 20% biaya operasional, sedangkan Airbus 25%. Pesawat baru tersebut akan datang bertahap mulai tahun 2017 hingga tahun 2023.