Daily News 09/07
July 09, 2015 No. 1036
KAEF - Bisnis garam farmasi
PT Kimia Farma (KAEF) akan mengoperasikan pabrik garam farmasi pada Agustus 2015 dengan memproduksi 3,000 ton garam farmasi. Rencananya 2,000 ton produksi garam farmasi ditujukan untuk pasar domestik dan 1,000 ton akan diekspor. Manajemen KAEF mengungkapkan sudah memiliki lima pembeli siaga dalam negeri, sedangkan untuk pasar ekspor pembeli siaga berasal dari Korea. Secara bertahap KAEF berencana meningkatkan kapasitas produksi pabrik garam farmasi karena kebutuhan garam farmasi dalam negeri mencapai tiga juta ton per tahun. Pabrik garam farmasi dengan investasi Rp 50 Miliar berada di Watudakon (Jawa Timur) dengan luas sekitar 1 Ha.
PWON- Marketing sales
PT Pakuwon Jati (PWON) membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) properti sebesar Rp 2 Triliun selama 1H 2015, naik 78.5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1.12 Triliun. Kontribusi terbesar marketing sales sebesar 52% berasal dari beberapa proyek landed residential perseroan antara lain Grand Pakuwon dan Pakuwon City di Surabaya (Jawa Timur). Selain dari landed residential pra-penjualan kondominium memberi kontribusi marketing sales sebesar Rp 960 Miliar, 48% dari total marketing sales 1H 2015. Pencapain marketing sales 1H 2015 setara dengan 58.82% dari target perseroan tahun ini senilai Rp 3.4 Triliun.
SIDO - Rencana ekspansi
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) berencana ekspansi ke Filipina dengan menjalin kerjasama dengan manajemen Pacquiao yang memiliki jaringan distribusi yang luas di negara tersebut. SIDO memasarkan produk Tolak Angin di Filipina dengan nama Tulak Hangin dan tengah mengkaji segala opsi kerja sama jaringan distribusi di negara tersebut. Menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), SIDO menargetkan produk Tolak Angin menjadi merek dagang global.
SILO - Rencana akuisisi rumah sakit
PT Siloam International Hospitals (SILO) berencana mengakuisisi satu atau dua rumah sakit tahun ini dimana manajemen masih dalam tahap negosiasi dengan pihak penjual. Jika akuisisi berhasil SILO akan menerbitkan saham baru tanpa HMETD sebanyak maksimal 115.61 juta lembar saham (9.09% saham). Rencana non-preemptive rights telah disetujui RUPSLB pada bulan Mei lalu. SILO dapat merilis saham baru dalam jangka waktu dua tahun. Jumlah saham yang akan diterbitkan nantinya akan disesuaikan dengan nilai rumah sakit yang diakuisisi. Tahun ini SILO mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 80 Juta dari kas internal untuk membangun 10 rumah sakit dan meningkatkan kapasitas tempat tidur pada rumah sakit yang sudah ada.
SMRA - Marketing sales
PT Summarecon Agung (SMRA) membukukan marketing sales 1H 2015 Rp 2.7 Triliun, naik 12.5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 2.4 Triliun. Kontribusi terbesar marketing sales sebesar 95% berasal dari penjualan proyek perseroan Serpong, yaitu Serpong Midtown dan Cluster Allogio. Pencapaian marketing sales 1H 2015 sebesar Rp 2.7 Triliun setara dengan 49% dari target perseroan tahun ini. Perseroan menargetkan mampu meraih marketing sales tahun ini sebesar Rp 5.5 Triliun. Tahun ini, perseroan juga mengalokasikan dana sebesar Rp 1.08 Triliun untuk mengakusisi lahan seluas total 260 Ha.