Daily News 22/07
July 22, 2015 No. 1041
AISA - Pabrik pengolahan beras
PT Tiga Pilar Sejahtera (AISA) memastikan pembangunan dua pabrik pengolahan beras selesai dan beroperasi pada 2H 2015. Kedua pabrik terletak di Sulawesi Selatan dengan total investasi Rp 682 Miliar, pabrik pertama berada di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dengan kapasitas produksi 240,000 ton beras per tahun dan pabrik kedua berada di Kabupaten Bone dengan kapasitas produksi 90,000 ton beras per tahun. Saat ini, AISA sudah mengoperasikan empat pabrik dengan total kapasitas produksi 480,000 ton beras per tahun.
BUMI - Restrukturisasi utang
Pada 6 Juli lalu salah satu ad hoc komite kreditur PT Bumi Resources (BUMI) meminta Pengadilan Tinggi Singapura mengkaji ulang pemberian moratorium utang. Sidang tersebut akan dilaksanakan pada 3 September 2015. Sebelumnya tiga anak perusahaan BUMI: Bumi Capital Pte. Ltd., Bumi Investment Pte. Ltd., dan Enercoal Resources Pte. Ltd. meminta moratorium utang untuk melindungi diri dari segala upaya hukum atau upaya paksa yang dapat dilakukan kreditur terkait aset yang menjadi jaminan utang. Langkah moratorium diharapkan dapat membantu proses restrukturisasi yang tengah berlangsung. Awalnya moratorium utang berakhir pada 24 Mei 2015 yang telah diperpanjang 5 bulan sehingga berakhir pada 24 Oktober 2015. Bumi Capital menerbitkan obligasi senilai US$ 300 Juta dengan kupon 12% yang jatuh tempo pada 10 November 2016, Bumi Investment menerbitkan obligasi senilai US$ 700 Juta dengan kupon 10.75% yang jatuh tempo pada 6 Oktober 2017, dan Enercoal Resources memiliki utang obligasi senilai US$ 375 Juta dengan kupon 9.25% yang jatuh tempo pada 5 Agustus 2014. Seluruh utang BUMI berstatus default. Apabila pengajuan pembatalan moratorium dikabulkan maka para kreditur dapat mengambil paksa aset ketiga perusahaan tersebut untuk menutup utang.
PPRO - Penambahan lahan
PT PP Properti (PPRO) menambah lahan baru proyek Grand Kamala Lagoon di Kalimalang, Bekasi seluas 3.4 Ha dengan nilai Rp 134 Miliar. Dengan adanya penambahan lahan baru, luas lahan proyek menjadi 28.4 Ha dari luas semula 25 Ha. Penambahan lahan menggunakan dana dari hasil penawaran umum (IPO).
TLKM - Rencana ekspansi
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan membangun 2,000 menara telekomunikasi dengan investasi sebesar Rp 1.8 Triliun. Saat ini dana ekspansi tersebut telah digunakan 50% untuk pembangunan 1000 menara. Pembangunan 2,000 menara telekomunikasi terbagi atas dua jenis, yakni 1,000 menara microcell, dan 1,000 menara makro. Hingga kini, Mitratel telah memiliki sebanyak 6,260 menara telekomunikasi.