Daily News 10/08

August 10, 2015 No. 1054
ADRO - Kinerja operasional 1H 2015

PT Adaro Energy (ADRO) membukukan penurunan produksi batubara 1H 2015 sebesar 7%Yoy menjadi 25.88 juta ton Vs 27.82 juta ton pada 1H 2014 lalu. Produksi batubara 2Q 2015 tercatat sebesar 12.72 juta ton. ADRO menargetkan produksi batubara tahun ini mencapai 56-58 juta ton, tidak jauh berbeda dari realisasi 56.21 juta ton tahun lalu.
ASII & META - Rencana akuisisi saham PT Nusantara Infrastructure
PT Astra International (ASII) melalui anak usahanya PT Astratel Nusantara berencana mengakusisi 43.32% saham PT Nusantara Infrastructure (META) milik Group Rajawali dan Eagle Infrastructure. Perseroan telah menyatakan minat akusisi kepada Rajawali melalui letter of interest dan saat ini proses due diligence masih berlangsung. Sebelumnya, Astratel telah mengakusisi 25% saham PT Trans Marga Jateng (TMJ),operator yang memiliki dan mengelola ruas tol Semarang-Solo sepanjang 72.64 Km.
ASRI - Revisi marketing sales
PT Alam Sutera Realty (ASRI) merevisi target marketing sales tahun ini menjadi Rp 4.5 Triliun darti sebelumnya Rp 5.8 Triliun. Hingga 1H 2015 perseroan telah membukukan marketing sales sebesar Rp 1.16 Triliun. Selain marketing sales, perseroan juga merevisi belanja modal tahun ini sebesar Rp 2.25 Triliun dari sebelumnya senilai Rp 3 Triliun.
KAEF - Rencana pembangunan pabrik bahan baku obat
PT Kimia Farma (KAEF) berencana membangun pabrik bahan baku obat konvensional seperti obat demam dan obat kolesterol. Saat ini, KAEF masih mendiskusikan kontrak kerjasama dengan perusahaan obat asal Korea Selatan. Manajemen KAEF mengungkapkan dalam kontrak kerjasama, KAEF mempunyai syarat untuk mitra bisnis agar bersedia menjadi jaringan bisnis perseroan sehingga nantinya hasil dari bahan baku obat konvensional tersebut dapat juga dijual di Korea Selatan.
RALS - Rencana buyback saham
PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana melakukan pembelian kembali saham publik sebanyak-banyaknya 567.68 juta lembar saham (8% saham) dalam kurun waktu 18 bulan kedepan setelah mendapat persetujuan RUPSLB yang dijadwalkan pada 16 September 2015. Manajemen mengalokasikan dana Rp 400 Miliar terkait rencana buyback saham dan menunjuk PT Maybank Kim Eng Securities sebagai broker pelaksana buyback.
SSIA - Revisi target penjualan lahan
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) merevisi target penjualan lahan menjadi 20 Ha dari sebelumnya rencana awal seluas 60 Ha. Sepanjang 1H 2015 SSIA hanya membukukan penjualan lahan seluas 6.9 Ha atau setara dengan 11.5% dari total target penjualan lahan 60 Ha. SSIA memperkirakan penyerapan lahan industri yang rendah akan berlanjut hingga akhir tahun. Namun demikian, harga jual rata-rata lahan industri SSIA di 1H 2015 naik 23.49% menjadi US$ 157.7 per m² dibandingkan US$ 127.7 per m² pada 1H 2014.