Daily News 12/08
August 12, 2015 No. 1056
HMSP - Rencana rights issue
PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) berencana menerbitkan 269.72 juta lembar saham baru dengan rasio 65:4. Harga penawaran saham baru berkisar antara Rp 63,000 hingga Rp 99,000 per lembar saham. Rencana rights issue merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan porsi saham publik minimum 7.5% seperti yang disyaratkan BEI. Jika PT Philip Morris Indonesia (PMI) tidak melaksanakan seluruh haknya maka sisanya dialokasikan kepada pemegang rights lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB dan pernyataan efektif OJK yang dijadwalkan pada 18 September 2015. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk mendukung modal kerja.
KIJA - Kawasan industri di Kendal
PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) berencana membuat kluster khusus industri tekstil di kawasan industri di Kendal (Jawa Tengah). KIJA mendapatkan izin akuisisi lahan seluas 2,700 Ha diman untuk tahap awal KIJA akan mempersiapkan lahan seluas 870 Ha. Hingga saat ini, proses akuisisi pembebasan lahan sudah mencapai 630 Ha dengan biaya senilai Rp 531 Miliar. Harga jual lahan industri di Kendal sekitar US$ 100-US$ 300 per m².
SIDO - Penjualan 1H 2015
Penjualan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) tercatat naik tipis 2.7%Yoy menjadi Rp 1.14 Triliun pada 1H 2015 Vs Rp 1.11 Triliun pada 1H 2014. Untuk itu SIDO akan memperkuat penjualan pada 2H 2015 dengan meluncurkan produk Tolak Angin Care, Tolak Angin Bebas Gula, Tolak Linu, Kuku Bima Ready to Drink, dan minuman herbal dalam kemasan botol. Kelima produk tersebut akan diluncurkan pada bulan Agustus ini. Selain itu SIDO akan melakukan relokasi pabrik PT Berlico Mulia Farma dari Yogyakarta ke Sleman.
SIMP - Pembangunan pabrik kelapa sawit
PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) tengah membangun 5 pabrik kelapa sawit baru di Sumatra dan Kalimantan dimana dua diantaranya dibangun oleh anak perusahaan PT PPLondon Sumatra Indonesia (LSIP). Tahun ini SIMP mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 2.3 Triliun untuk menambahan tanaman baru serta pengembangan infrastruktur (jalan, pabrik, dll).