Daily News 13/08
August 13, 2015 No. 1057
CTRS - Rencana ekspansi
PT Ciputra Surya (CTSR) menganggarkan dana sekitar Rp 4.95 Triliun untuk dua proyek properti di Makasar dan Jayapura. Di Makasar perseroan akan membangun proyek CitraLand City senilai Rp 3.65 Triliun dan CitraLand Jayapura senilai Rp 1.3 Triliun. Saat ini, Megaproyek reklamasi Citraland Makasar dalam tahap revisi dampak lingkungan (AMDAL). Selain itu perseroan juga masih merevisi izin pelaksanaan reklamasi proyek yang berdiri diatas lahan seluas 145 Ha di pantai Losari. CTRS mengharapkan proses perizinan sudah selesai sebelum akhir 2015, sehingga proses reklamasi dapat selesai sesuai target pada maret 2018.
MEDC - Rencana diversifikasi bisnis
PT Medco Energi Internasional (MEDC) mengincar beberapa tender pemerintah di bidang pembangkit listrik untuk mendukung program 35,000 megawatt (MW). MEDC sudah memiliki pendanaan yang cukup dari kas dan penerbitan surat utang jangka menengah (MTN) senilai US$ 100 Juta. Bisnis pembangkit listrik diharapkan dapat mendukung pendapatan MEDC dikarenakan pelemahan harga minyak. Selain itu, MEDC akan mulai mempercepat penyelesaian proyek migas tahun ini dengan fokus menggarap proyek Blok A di Aceh yang ditargetkan beroperasi on stream pada bulan November tahun ini.
SSIA - Rencana emisi obligasi
Setelah membatalkan rencana menerbitkan surat utang global (global bond) senilai US$ 200 juta, PT Surya Semesta Internusa (SSIA) berencana menerbitkan obligasi berdenominasi dollar Singapura senilai S$ 100 Juta secara bertahap. Tahun ini, SSIA masih mencari pendanaan melalui kombinasi pinjaman bank dan penerbitan obligasi yang akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal. SSIA akan mempercepat akuisisi lahan di wilayah Subang (Jawa Barat) seluas 500 Ha pada tahun ini.
TPIA - Penambahan kapasitas dan perawatan mesin
PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) akan melakukan downtime pada bulan September hingga Desember mendatang untuk menambah fasilitas produksi naphtha cracker. Penambahan fasilitas tersebut dilakukan bersamaan dengan jadwal perawatan mesin setiap 4 tahun sekali. Selama tiga bulan tersebut penghentian produksi hanya untuk lini produk etilena, sedangkan produk polietilena hanya berhenti produksi sekitar satu bulan. Lini produksi polipropilena akan berjalan normal. Dengan penambahan fasilitas produksi, kapasitas produksi etilena akan naik dari kisaran 600,000 ton menjadi 860,000 ton, propilena dari 320,000 ton menjadi 470,000 ton. Kebutuhan investasi diperkirakan mencapai US$ 380 Juta. Seluruh fasilitas produksi diharapkan berjalan optimal pada 2016.