Daily News 14/08
August 14, 2015 No. 1058
ACST - Kenaikan target kontrak baru
PT Acset Indonusa (ACST) menaikkan target perolehan kontrak baru dari Rp 2 Triliun tahun ini menjadi Rp 2.5 Triliun seiring pencapaian kontrak baru yang telah mencapai Rp 1.9 Triliun saat ini. Pencapaian tersebut antara lain berasal dari kontribusi proyek Thamrin 9 dan Indonesia 1. ACST tengah merintis pekerjaan proyek infrastruktur dengan melakukan pekerjaan pembangunan pintu tol dan pelebaran jalan tol untuk proyek Astra.
BLTA - Terancam pailit
PT Berlian Laju Tanker (BLTA) terancam pailit oleh enam kreditur yang berencana membatalkan perjanjian perdamaian di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat karena haknya yang belum dipenuhi perusahaan. Keenam kreditur merupakan para pemegang obligasi yang hingga kini belum menerima pembayaran atas utang yang telah jatuh tempo. Ketetapan perdamaian sejak 22 Maret 2013 dengan total nilai obligasi enam kreditur mencapai Rp 500 Miliar. Total utang BLTA kepada seluruh kreditur dalam kasus yang sama mencapai Rp 22 Triliun. BLTA kesulitan membayar obligasi karena keadaan ekonomi global memburuk.
EXCL - Kinerja 1H 2015
PT XL Axiata (EXCL) membukukan kenaikan rugi bersih 1H 2015 sebesar 91.3%Yoy mencapai Rp 850.89 Miliar Vs Rp 444.81 Miliar pada 1H 2014 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan pendapatan sebesar 3.9%Yoy menjadi Rp 11.09 Triliun. Laba operasi tercatat turun sebesar 28.1%Yoy menjadi Rp 527.14 Miliar.
ITMG - Kinerja 1H 2015
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) membukukan penurunan laba bersih 1H 2015 sebesar 60.9%Yoy menjadi US$ 58.03 Juta Vs US$ 148.4 Juta pada 1H 2014 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan penjualan sebesar 14.6%Yoy menjadi US$ 824.53 Juta. Margin laba kotor turun menjadi 21.1% pada 1H 2015 Vs 23.2% pada 1H 2014 lalu akibat penurunan harga jual.
PWON - Marketing sales
PT Pakuwon Jati (PWON) membukukan penjualan senilai Rp 2.2 Triliun sepanjang 7M 2015, 64.7% dari target perolehan tahun ini sebesar Rp 3.4 Triliun. Kinerja penjualan berasal dari kontribusi penjualan proyek highrise sebesar 48% dan 52% sisanya berasal dari penjualan landed house.
WIKA - Rencana menggarap pelabuhan Sorong
PT Wijaya Karya (WIKA) ingin menggarap proyek Pelabuhan Sorong di Papua Barat dengan menjadi kontraktor dan investor pada proyek yang diperkirakan senilai Rp 3 Triliun. Porsi saham proyek tersebut tergantung PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dan konsorsium. Berdasarkan data Pelindo II, rencana pengembangan Pelabuhan Sorong dilakukan pada tahun 2016 hingga 2019 dengan kapasitas 15 juta ton. WIKA sedang mengkaji ingin memiliki porsi minoritas di Pelabuhan Sorong. Sementara itu, WIKA membukukan kontrak baru sebesar Rp 14 Triliun hingga akhir Juli 2015. Kontrak baru tersebut setara dengan 44.24% dari target tahun ini yang ditargetkan mencapai Rp 31.64 Triliun.