Daily News 18/08

August 18, 2015 No. 1059
Makroekonomi - Asumsi dasar RAPBN 2016

Dalam pidato kenegaraan Presiden mengungkapkan asumsi dasar RAPBN 2016 dengan target pertumbuhan sebesar 5.5%, inflasi 4.7%, dengan kurs Rupiah 13,400 per US$. Sementara itu tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5.5%, Indonesian crude price (ICP) US$ 60 per barel, dengan target lifting minyak 830,000 Bpd dan gas 1,16 Mboepd.
IPO - PT Gelombang Seismic Indonesia
IPO PT Gelombang Seismic Indonesia tertunda dikarenakan perusahaan belum mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meski telah menyelesaikan masa penawaran awal. Penjamin emisi perusahaan mengungkapkan seharusnya Gelombang Seismic mendapatkan pernyataan efektif OJK pada tanggal 31 Juli 2015. OJK belum menjelaskan alasan terkait penerbitan izin efektif. Gelombang Seismic akan melanjutkan proses IPO dengan mengajukan laporan keuangan baru dikarenakan laporan keuangan Januari 2015 yang dijadikan acuan telah melewati batas waktu enam bulan. Sebelumnya Gelombang Seismic berencana melepas 150 Juta saham (42.86% saham) dengan harga IPO berkisar Rp 130 hingga Rp 150 per saham.
ERAA - Ujicoba produksi
PT Erajaya Swasembada (ERAA) mendirikan fasilitas produksi perakitan ponsel di Pulogadung (Jakarta Utara) setelah mengakuisisi 51% saham PT Axioo International Indonesia pada April 2015 lalu. ERAA akan menggelar ujicoba produksi untuk ponsel feature phone merek Venera 137 yang merupakan merek milik ERAA. Setelah ujicoba produksi pabrik ponsel ini, ERAA akan memproduksi ponsel secara penuh. Selain memproduksi ponsel merek sendiri, pabrik ini dipersiapkan untuk membantu merek ponsel prinsipal yang ingin memproduksi ponsel dalam negeri untuk memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
EXCL - Restrukturisasi utang
PT XL Axiata (EXCL) berencana melakukan restrukturisasi atas utang senilai US$ 1.5 Miliar dengan cara mengganti utang US$ menjadi Rupiah selain memperpanjang tenor pinjaman. Pada 1H 2015 EXCL membukukan rugi bersih senilai Rp 850.9 Miliar Vs rugi Rp 444.8 Miliar pada 1H 2014 lalu akibat pencatatan rugi selisih kurs senilai Rp 1.4 Triliun pada 1H 2015. Dari total utang yang akan direstrukturisasi, sebesar US$ 500 Juta merupakan utang kepada Axiata Group Berhad Malaysia dan US$ 1 Miliar sisanya merupakan pinjaman bank.
WIKA - Tambah modal anak usaha
PT Wijaya Karya (WIKA) menambah modal anak usaha, PT Wika Realty senilai Rp 150 Miliar pada akhir Juli lalu. Penambahan modal ini merupakan tahap kedua setelah penambahan modal tahap pertama dilakukan akhir Desember lalu. Dengan demikian total penambahan modal Wika Realty secara total telah mencapai Rp 300 Miliar. Wika Realty akan menggunakan dana tersebut untuk memperkuat lahan dan menyelesaikan pembangunan proyek yang ada. WIKA menargetkan IPO Wika Realty akan dilaksanakan tahun depan.