Daily News 19/08

August 19, 2015 No. 1060
Sektor batubara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengevaluasi target produksi batubara tahun ini setelah melihat pertumbuhan ekonomi yang melambat. Target produksi batubara tahun ini mencapai 425 juta ton. Beberapa perusahaan batubara telah mengajukan revisi Rencana kerja dan Anggaran Belanja (RKAB). Evaluasi RKAB akan selesai pada akhir Agustus 2015 yang akan mendasari perlu atau tidaknya merevisi target produksi.
BWPT - Rencana divestasi saham Grup Rajawali
Keterbukaan informasi Felda Global Ventures (FGV), perusahaan yang listed di Bursa Malaysia, menyatakan bahwa proses due diligence dan negosiasi antara Grup Rajawali dengan Felda GlobalVentures Holdings Berhad terkait rencana akuisisi PT Eagle High Plantation (BWPT) ditargetkan selesai sebelum 31 Oktober 2015. FGV berencana membeli 37% saham BWPT dari Grup Rajawali senilai US$ 680 Juta. Hingga akhir Juli lalu Grup Rajawali belum menerima uang muka pembelian sebesar 25% dari nilai transaksi.
DMAS - Penjualan 7M 2015
PT Puradelta Lestari (DMAS) telah menjual 82 Ha lahan senilai Rp 1.5 Triliun pada 7M 2015. Tahun ini manajemen menargetkan penjualan lahan mencapai 100 Ha. Lonjakan penjualan lahan industri berasal dari kontribusi pembelian 60 Ha lahan oleh perusahaan patungan General Motor (GM) dan SAIC Motor Corp, PT SGMW (SAIC-GM-Wuiling) Motor Indonesia yang terealisasi pada Juli 2015. Pada 1H 2015 penjualan lahan industri DMAS di kawasan terpadu Deltamas baru mencapai 22 Ha.
SMCB - Rencana merger
PT Holcim Indonesia (SMCB) berencana mempercepat proses merger dengan Lafarge Cement Indonesia, sehingga penggabungan usaha dua perusahaan tersebut dapat terealisasi pada akhir 2015. Merger Holcim Indonesia dan Lafarge Cement Indonesia dilakukan menyusul merger induk usaha dua perusahaan tersebut, yaitu Holcim Ltd dan Lafarge SA, menjadi Lafarge Holcim pada awal Juli 2015. Saat ini, perseroan masih menunggu persetujuan dari OJK dan KPPU.