Daily News 25/08

August 25, 2015 No. 1064
BEI memberlakukan batas bawah auto rejection

Sesuai persetujuan OJK Atas Surat Keputusan Direksi, PT BEI Nomor: Kep-00096/BEI/08-2015, akan diberlakukan Batasan Bawah Auto Rejection yang baru, mulai tanggal 25 Agustus 2015, dengan ketentuan sebagai berikut : - Rentang Harga 50-200 Batas Atas 35% Batas Bawah 10% - Rentang Harga >200-5,000 Batas Atas 25% Batas Bawah 10% - Rentang Harga >5,000 Batas Atas 20% Batas Bawah 10%
AKRA - Pengembangan infrastruktur di JIIPE
PT AKR Corporindo (AKRA) bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menyiapkan dana sebesar Rp 1.03 Triliun untuk mengembangkan infrastruktur dasar di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik (Jawa Timur). Sumber dana berasal dari konsorsium bank: PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Pembangunan Jawa Timur (BJTM), dan Indonesia Eximbank. Sampai dengan saat ini pembangunan infrastruktur fase pertama telah menelan anggaran Rp 3.5 Triliun dari total anggaran Rp 5 Triliun. Kawasan JIIPE memiliki lahan seluas 2.933.2 Ha dengan pembangian jenis proyek yaitu industrial estate 1,761.4 Ha, resindential estate seluas 765.8 Ha, dan kaswasan pelabuhan 406.1 Ha. Kawasan industri ini dikelola oleh perusahaan patungan antara AKRA dan Pelindo II dengan persentase masing-masing 40%-60% untuk pelabuhan dan 60%- 40% untuk kawasan industri.
MAIN - Kinerja 1H 2015 dan rencana rights issue
PT Malindo Feedmill (MAIN) membukukan rugi bersih senilai Rp 84 Miliar pada 1H 2015 Vs laba bersih Rp 88.43 Miliar pada 1H 2014 lalu. Pendapatan MAIN naik 0.2%Yoy menjadi Rp 2.3 Triliun pada 1H 2015. MAIN membukukan rugi usaha lain-lain sebesar Rp 73.79 Miliar pada 1H 2015 dibandingkan dengan pos laba usaha lainnya senilai Rp 3.27 Miliar pada 1H 2014. Kenaikan beban operasi dan rugi operasi lainnya membuat MAIN mencatat rugi operasi senilai Rp 42.88 Miliar Vs laba operasi Rp 150.47 Miliar pada 1H 2014. MAIN berencana rights issue dengan menerbitkan 447.75 juta lembar saham (20% saham) dengan rasio 4:1. Harga pelaksanaan berkisar antara Rp 1,200 hingga Rp 1,600 per lembar. Dengan demikian jumlah perolehan maksimal rights issue mencapai Rp 716.4 Miliar. Pemegang saham mayoritas MAIN, Dragon Amity Pte. Ltd. (DA) bertindak sebagai standby buyer atas rencana rights issue. Saat ini DA tercatat memiliki 51.48% saham MAIN. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB yang dijadwalkan berlangsung pada 1 Oktober 2015. Seluruh dana hasil rights issue akan digunakan untuk pembayaran utang kepada PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank CIMB Niaga (BNGA).
MLBI - Tahan ekspansi
PT Multi Bintang Indonesia (MLBI) menahan ekspansi dengan menghentikan pembangunan pabrik alkohol di Sampang Agung, Mojokerto (Jawa Timur). Sebelumnya, MLBI berencana menginvestasikan € 40-50 Juta di Indonesia. Tahun lalu, MLBI melihat peluang untuk meningkatkan kapasitas pabrik alkohol di Sampang Agung. Keadaan yang tidak pasti karena muncul Peraturan Menteri Perdagangan No.06/M-DAG/PER/1/2015 yang melarang minimarket menjual minuman beralkohol mulai 16 April lalu. Penyerapan belanja modal pada 1H 2015 hanya untuk pemeliharaan pabrik dan kemasan produk.
SMCB - Pabrik baru
Lafarge Holcim induk usaha dari PT Holcim Indonesia (SMCB) telah merampungkan pembangunan pabrik baru di Tuban (Jawa Timur) dengan kapasitas 3.4 juta ton per tahun. Tujuan pembangunan pabrik baru tersebut untuk memudahkan perseroan mengembangkan pasar semen di Jawa Timur. Selain itu dengan lokasi pabrik di pesisir laut yang dekat dengan pelabuhan akan memudahkan perseroan mendistribusikan produk semen ke wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Saat ini Lafarge Holcim melalui SMCB telah mengoperasikan tiga pabrik semen terintegrasi dan satu lokasi penggilingan dengan total kapasitas mencapai 12,5 juta ton per tahun.