Daily News 28/08

August 28, 2015 No. 1067
ADHI - Kontrak baru

PT Adhi Karya (ADHI) telah meraih kontrak baru senilai Rp 7 Triliun pada 7M 2015. Nilai tersebut setara 46.1% dari target total kontrak baru yang ditargetkan pada tahun ini senilai Rp 15.2 Triliun. Mayoritas kontrak baru berasal dari sektor konstruksi dengan porsi mencapai 88% adapun sisanya berasal dari bisnis lain. Berdasarkan klasifikasi tipe pekerjaan sebesar 63% kontrak baru ADHI merupakan proyek pembangunan gedung. Pembangunan jalan dan jembatan sekitar 26% dan proyek pembangunan dermaga dan infrastruktur lainnya sekitar 11%. Sebanyak 45% dari total proyek merupakan proyek milik swasta sedangkan proyek BUMN berkontribusi 14% dan proyek yang bersumber dari APBN/APBD sebesar 41%.
ANTM - Rencana rights issue
PT Aneka Tambang berencana menerbitkan 14.12 miliar lembar saham (59.7% saham) melalui proses rights issue dengan rasio 25 saham lama berbanding dengan 26 hingga 37 dengan harga pelaksanaan antara Rp 371 hingga Rp 535 per lembar. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB yang dijadwalkan berlangsung pada 7 Oktober. Pemerintah akan menggunakan haknya dalam rangka PMN. Seluruh dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk mendukung penyelesaian pabrik feronikel Halmahera Timur. Apabila berjalan sesuai rencana cum rights ditetapkan pada 15 Oktober 2015.
ELSA - Rencana ekspansi
PT Elnusa (ELSA) tengah mengikuti tender jasa seismic (land seismic services) di Malaysia dan India dengan nilai total sekitar US$ 20 Juta. Selain itu, perseroan juga tengah mengikuti beberapa kontrak drilling and oil service (DOS) diluar negeri,termasuk Myanmar dan India. Sampai dengan bulan Juni 2015 perseroan membukukan kontrak senilai US$ 422 Juta. Adapun, kontrak baru menyumbangkan 38.86% terhadap total on hand contract sebesar US$ 164 Juta.
WIKA & PTPP - Penyertaan Modal Negara
Usulan pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam rapat antara Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimana PT Wijaya Karya (WIKA) mengajukan membutuhkan modal tambahan sebesar Rp 4.7 Triliun. Dari PMN tersebut sebesar Rp 3 Triliun milik Pemerintah dan rights issue sebesar Rp 1.7 Triliun. Sedangkan PT PP (PTPP) mengajukan kebutuhan penambahan modal untuk investasi sebesar Rp 3.9 Triliun dengan rincian Rp 2 Triliun berasal dari PMN dan Rp 1.9 Triliun berasal dari rights issue. Dana tersebut untuk membiayai kereta cepat Jakarta-Bandung.
WSKT - Akusisi 60% Tol Pemalang-Batang
PT Waskita Karya (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road resmi mengakusisi sekitar 60% saham badan usaha jalan tol Pemalang-Batang, PT Pemalang Batang Tol Road dengan nilai akuisisi senilai Rp 4.08 Triliun. Sebelumnya, kepemilikan saham PT Pemalang Batang Toll Road dimiliki oleh PT Sumber Mitra Jaya sebesar 45% PT Langkah Hutama Perkasa 45% dan Countryside Investment Corporation 10%. Adapun proses akusisi ini dilakukan oleh Waskita Toll Road dengan PT Sumber Mitra Jaya dan Countryside Investment Corporation. Keputusan Waskita Toll Road mengakusisi saham tersebut merupakan langkah perusahaan dalam mendukung target pemerintah membangun 1,000 Km jalan tol selama lima tahun.