Daily News 01/09
September 01, 2015 No. 1069
CTRA - Marketing sales
PT Ciputra Development (CTRA) membukukan pendapatan prapenjualan (marketing sales) senilai Rp 4.5 Triliun pada 7M 2015, sekitar 41.2% dari target perolehan tahun ini sebesar Rp 10.9 Triliun. CTRA belum akan meluncurkan proyek baru seiring belum kondusifnya pasar properti di Indonesia.
CTRP - Rencana buyback
PT Ciputra Property (CTRP) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal 5% dari jumlah saham perseroan yang beredar dengan mengalokasikan dana buyback sebesar Rp 100 Miliar. Aksi buyback telah efektif berlaku sejak hari ini hingga 30 November 2015. Aksi buyback akan dihentikan jika harga pasar telah mencapai harga maksimum Rp 900 per lembar atau melampaui alokasi dana buyback yang ditetapkan perseroan. Buyback tersebut dilakukan menyusul kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
PJAA - Proyek wahana rekreasi Pulau K
PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) menargetkan mengoperasikan wahana rekreasi Pulau K pada pertengahan tahun 2018, bertepatan dengan Asian Games 2018 di Jakarta. Pulau K memiliki lahan seluas 32 Ha dengan taman rekreasi seluas 16 Ha dan sisanya 16 Ha untuk fasilitas penginapan. Nilai investasi proyek tersebut mencapai Rp 5.2 Triliun dimana Rp 2.6 Triliun dialokasikan untuk arena rekreasi dan sisanya untuk pembangunan hotel. Dana pembangunan proyek berasal dari modal perusahaan dan strategic partner.
TELE - Bangun pabrik smartphone
PT Tiphone Mobile Indonesia (TELE) menjalin kerjasama dengan Arima Communications Corp. (produsen telepon genggam dari Taiwan) dengan mendirikan JV PT Adi Reka Mandiri (ARM) dengan nilai investasi awal senilai US$ 50 Juta. TELE memiliki 55% saham ARM dan sisanya dimiliki Arima. ARM berencana membangun pabrik smartphone di Cikarang (Jawa Barat) diatas lahan seluas 7,000 m² dengan kapasitas produksi 300,000 unit per bulan. Investasi pabrik smartphone seiring dengan aturan tingkat kandungan dalam negri (TKDN). Pemerintah mensyaratkan ponsel dan jaringan 4G LTE memiliki TKDN minimal 30% pada Januari 2017.
WIIM - Bangun pabrik rokok kretek di Bojonegoro
PT Wismilak Inti Makmur (WIIM) akan membangun pabrik sigaret kretek tangan (SKT) di Bojonegoro (Jawa Timur) akhir tahun ini. WIIM mengalokasikan dana Rp 20 Miliar hingga Rp 25 Miliar dari anggaran belanja modal 2015. Pabrik tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2016 dengan kapasitas produksi mencapai 1,900 batang rokok per hari untuk satu pekerja. Dengan kapasitas tampung 1,400 orang pekerja maka pabrik tersebut dapat memproduksi sekitar 79.8 juta batang rokok per bulan. WIIM memilih pabrik Bojonegoro karena Upah Minimum Provinsi (UMP) lebih rendah dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur. Jika pabrik ini beroperasi maka volume produksi SKT WIIM akan naik 25%-30% pada tahun 2016.
WSKT - Kontrak baru
PT Waskita Karya (WSKT) berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp 10.6 Triliun pada 7M 2015, sekitar 51% dari target perolehan kontrak baru tahun ini sebesar Rp 20.8 Triliun. Kontribusi kontrak baru masih didominasi oleh proyek BUMN dan BUMD, senilai 40.3% dari total nilai kontrak. Sedangkan kontribusi dari proyek pemerintah dan swasta terhadap total kontrak baru masing-masing sebesar 38.7% dan 21%. WSKT berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 200 Miliar pada 7M 2015, naik 147.5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.