Daily News 10/09
September 10, 2015 No. 1076
Cigarette Sector - Proyeksi penerimaan cukai pada RAPBN 2016 kontraproduktif
Gabungan Perserikatan Pabri Rokok Indonesia (GAPPRI) memperkirakan penyusutan produksi rokok sebesar 10% serta pengangguran atas lebih dari 50,000 tenaga kerja jika Pemerintah mengesahkan target kenaikan penerimaan cukai sebesar 23% pada RAPBN 2016. Dampak terbesar berpotensi menghantam produk sigaret kretek tangan karena banyak menyerap tenaga kerja. Penurunan permintaan tembakau berpotensi menekan kelangsungan hidup petani. Kenaikan cukai juga berpotensi meningkatkan peredaran rokok ilegal.
DILD - Penjualan 1Park Avenue
PT Intiland Development (DILD) menargetkan penjualan tiga menara apartemen 1Park Avenue mencapai Rp 1.25 Triliun. Proses penjualan diharapkan selesai sebelum serah terima unit pada Oktober 2016. Hingga Agustus lalu penjualan 1Park Avenue telah mencapai 88% dari total unit yang tersedia. Proyek 1Park Avenue berdiri diatas lahan seluas 2.8 Ha di Kebayoran Baru (Jakarta Selatan) yang terdiri dari empat menara, dimana tiga diantaranya telah diluncurkan. DILD berencana memulai penjualan satu menara tahun ini. Setiap menara terdiri dari 112 unit dengan luas berkisar antara 115-149 m² dengan harga sekitar Rp 5.2 Miliar hingga Rp 6.5 Miliar.
GWSA - Revisi marketing sales dan belanja modal
PT Greenwood Sejahtera (GWSA) merevisi target marketing sales tahun ini hingga 90% menjadi Rp 200 Miliar dari semula ditargetkan Rp 2 Triliun. Revisi dilakukan setelah mempertimbangkan realisasi marketing sales pada 1H 2015 senilai Rp 155 Miliar. Manajemen mengungkapkan perlambatan ekonomi menjadi penyebab melemahnya penjualan yang selama ini, GWSA mengandalkan penjualan gedung perkantoran. Selain itu GWSA juga merevisi belanja modal dengan mengalokasikan Rp 70 Miliar tahun ini, turun dari alokasi semula senilai Rp 350 Miliar. ,br> TLKM & TBIG - Pembatalan share swap
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) membatalkan kesepakatan pertukaran saham atau share swap dengan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG). Manajemen TLKM telah mengeluarkan pernyataan resmi dan tengah dalam proses pembatalan karena Dewan Komisaris meminta agar transaksi tersebut dibatalkan. Tahun lalu TLKM dan TBIG menandatangani conditional shares exchange agreement (CSEA) untuk menukar 100% saham TLKM di Mitratel dengan 13.7% saham TBIG yang akan dilaksanakan dalam dua tahap.
TOTAL - Kontrak baru
PT Total Bangun Persada (TOTL) membukukan kontrak baru senilai Rp 1.8 Triliun hingga awal September 2015, setara dengan 60% dari total target kontrak baru sebanyak Rp 3 Triliun. Kontrak baru tersebut terdiri atas 11 proyek dari perusahaan swasta, seperti pembangunan hotel, gedung perkantoran, kampus, apartemen, dan perkantoran. Perseroan tetap optimis dapat mencapai target pendapatan dan laba bersih tahun ini kendati tren depresisasi Rupiah terhadap US$ masih berlanjut.
WIKA - Pembangunan pabrik aspal
PT Wijaya Karya (WIKA) melalui anak usaha, PT Wijaya Karya Bitumen, akan membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan Pertamina untuk membangun pabrik aspal hibrida di Lawele, Buton (Sulawesi Tenggara) pada tahun 2016 senilai US$ 100 Juta. Saat ini perseroan dengan Pertamina tengah melakukan studi kelayakan pabrik aspal hibrida yang ditargetkan selesai pada akhir 2015. WIKA memilik konsesi tambang aspal di Lawele seluas 400 Ha, dan akan terus menambah luas konsesi lahan samapi 1,000 Ha pada tahun 2017. Kapasitas awal pabrik ditargetkan sebanyak 50-300 ribu ton per tahun,. Dengan demikian WIKA dan Pertamina dapat menghasilkan hingga 900 ribu ton pertahun. Pembangunan pabrik dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri yang mencapai 1.2 juta ton, dimana saat ini 70% kebutuhan aspal dalam negeri ditutup melalui impor dan sisanya 30% berasal dari Pertamina.