Daily News 11/09

September 11, 2015 No. 1077
Sektor properti - Kepemilikan asing

Pemerintah tengah memfinaslisasi deregulasi kebijakan terkait pemilikan rumah tinggal atau hunian oleh orang asing yang berkedudukan di Indonesia. Jenis hunian yang dimaksud, yakni berupa rumah susun mewah atau apartemen dengan rencana ambang batas harga jual di atas Rp 10 Miliar. Pemerintah juga berencana mengatur warga negara asing untuk dapat mengajukan perpanjangan hak pakai bangunan seperti hak guna bangunan (HGU) dan hak guna usaha (HGU). Sebelumnya Pemerintah merencanakan ambang batas kepemilikan asing senilai Rp 5 Miliar.
BRMS - Refinancing utang
PT Bumi Resources Minerals (BRMS) tengah memproses perpanjangan tenor utang senilai US$ 360 Juta kepada Credit Suisse AG yang telah diperpanjang beberapa kali sehingga jatuh tempo pada 3 April 2015 lalu. Saat ini nilai pinjaman kepada Credit Suisse termasuk bunga mencapai US$ 445.94 Juta. Tahun ini manajemen menargetkan dapat melakukan refinancing utang senilai US$ 450 Juta yang jatuh tempo tahun ini. Posisi kas BRMS tercatat senilai US$ 4.04 Juta pada akhir Juni lalu.
KRAS - Mitra bisnis proyek 35,000 MW
PT Krakatau Steel (KRAS) berencana mencari mitra bisnis untuk memasok kebutuhan baja dalam proyek pembangkit listrik 35,000 megawatt. KRAS berencana membuat usaha konsorsium dengan lima hingga enam perusahaan lokal. KRAS membutuhkan mitra bisnis dikarenakan kapasitas produksi maksimal hanya 300,000 ton baja per tahun. Sementara proyeksi kebutuhan baja dalam proyek listrik 35,000 MW membutuhkan baja sekitar 500,000 per tahun. Konsorsium dengan perusahaan baja lokal sesuai dengan mandat pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewajibkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pengadaan transmisi minimal harus 40%.
MDLN - Penjualan lahan industri
Anak perusahaan PT Modernland Realty (MDLN), PT Modern Industrial Estate (Modern Cikande), membukukan penjualan lahan industri sekitar 20 Ha senilai Rp 1 Triliun kepada investor dari China. Dengan demikian sejak awal tahun MDLN telah merealisasikan penjualan lahan industri seluas 162 Ha, diatas target penjualan tahun ini seluas 145 Ha.
SMGR & SMBR - Estimasi penjualan semen
PT Semen Indonesia (SMGR) memperkirakan penjualan semen Agustus 2015 lebih tinggi 10% dari penjualan Agustus tahun lalu. SMGR telah mendapatkan pesanan semen untuk kebutuhan proyek jalan tol Trans Sumatera, tol Tras Jawa, maupun perbaikan sejumlah pelabuhan dalam rangka program tol laut. Pesanan semen terbanyak berasal dari pembangunan jalan tol yang membutuhkan sekitar 2,000-3,000 ton semen per 1 km. Sementara itu, PT Semen Baturaja (SMBR) mencatat penjualan Agustus 2015 sebesar 152,782 ton, naik 48%Yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sedangkan pada periode 8M 2015 naik 29%Yoy menjadi 925,034 ton.