Daily News 14/09
September 14, 2015 No. 1078
ADRO - Kerjasama dengan Pertamina
PT Adaro Energy (ADRO) melakukan aliansi strategis dengan PT Pertamina melalui kerjasama infrastruktur, transportasi dan pemenuhan kebutuhan BBM biosolar. Kerjasama fuel supply agreement (FSA) dengan PT Adaro Indonesia, anak usaha ADRO dalam pemebuhan kebutuhan BBM biosolar untuk kegiatan ADRO dan afiliasinya. Volume jual beli BBM disepakati sekitar 400,000-550,000 Kilo Liter per tahun dengan jangka waktu perjanjian mulai September tahun ini hingga tahun 2022. Selain itu Pertamina juga menjalin kerjasama fuel facilities agreement (FFA) dengan PT Indonesia Bulk Terminal (IBT), anak usaha ADRO, berupa pemanfaatan terminal BBM milik IBT di Mekar Putih, Pulau Laut (Kalimantan Selatan) yang terdiri dari storage tank dengan kapasitas total sebesar 60,000 MT dan 2 fasilitas jetty dengan total kapasitas 1.4 juta KL/tahun.
BBNI - Target pertumbuhan 2016
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 16% hingga 18% tahun depan, yang didukung oleh penyaluran kredit sektor konstruksi. Manajemen menargetkan dapat melakukan ratrukturisasi atas kredit bermasalah (non-performing loan - NPL) senilai Rp 2.5 Triliun hingga akhir tahun ini
BBTN - Ekspansi ke sektor konstruksi
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana melakukan ekspansi ke sektor industri pendukung konstruksi untuk meningkatkan kredit pemilikan rumah (KPR) yang merupakan sektor utama penyaluran kredit bank. Beberapa industri pendukung yang menjadi target pembiayaan antara lain industri keramik, semen, genteng, dll. Manajemen mengalokasikan dana Rp 5 Triliun untuk mendukung pembiayaan ke sektor tersebut. Pada akhir Juni lalu kredit sektor konstruksi mencapai Rp 16.42 Triliun (naik 26.4%Yoy), memberi kontribusi sebesar 13% terhadap total penyaluran kredit BBTN. Rasio NPL sektor konstruksi tercatat sebesar 5.4%.
BYAN - Kontrak dengan SMPC
PT Bayan Resources (BYAN) menandatangani kontrak baru penjualan batubara dari perusahaan pembangkit listrik Filipina, SMC Consolidated Power Corporation (SMPC). BYAN akan memasok lebih kurang 1.95 juta metrik ton batubara selama enam tahun kedepan dengan pengiriman batubara akan dimulai pada tahun 2017. Harga jual batubara BYAN kepada SMPC akan ditentukan pada tahun 2017 dan SMPC memiliki opsi memperpanjang perjanjian jual beli lima tahun berikutnya.
DOID - Target produksi
PT Delta Dunia Makmur (DOID) menargetkan produksi batu bara sebanyak 39.6 juta ton tahun depan, naik 20% dari target tahun ini sebesar 33 juta ton. Kenaikan tersebut seiring berjalannya beberapa kontrak baru. Belum lama ini perseroan melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), menandatangani kontrak tambang dengan PT Tadjahan Antang (TAM), anak usaha dari PT Metro Energy dan Manshi Group dengan nilai kontrak senilai Rp 1 Triliun. Target kontrak tersebut adalah sekitar 45 juta bank cubic meter (BCM) overburden dan 8 juta ton batu bara dalam waktu 3 tahun. Selain itu BUMA juga telah menandatangani kontrak dengan PT Sungai Danau Jaya dengan nilai kontrak mencapai Rp 4 Triliun.
FREN - Obligasi Wajib Konversi
PT Smartfren Telecom (FREN) akan melaksanakan konversi atas obligasi wajib konversi (OWK). Konversi utang menjadi saham telah disetujui RUPSLB 12 Juni lalu. Obligasi yang akan dikonversi adalah OWK I dan OWK II dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Konversi ini menghasilkan 74 Miliar saham seri C. Pelaksanaan konversi dan pencatatan saham baru di BEI akan dilaksanakan pada 21 September 2015. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2015, FREN memiliki OWK I senilai Rp 4.7 Triliun dan OWK II senilai Rp 6 Triliun.
PSAB - Pelunasan utang
PT J Resources (PSAB) akan melunasi utang jatuh tempo senilai US$ 96 Juta yang terdiri dari sewa pembiyaan senilai US$ 12.5 Juta dan pinjaman bank sebesar US$ 83.8 Juta. Perseroan belum berencana untuk refinancing utang-utang tersebut, karena PSAB masih optimis terhadap kinerja keuangan perseroan tahun ini. Sumber dana pelunasan utang akan berasal dari kas internal. PSAB membukukan pendapatan senilai US$ 149.2 Juta pada 1H 2015 , naik dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 133.2 Juta.