Daily News 17/09

September 17, 2015 No. 1081
ADHI - Penetapan harga rights issue

PT Adhi Karya (ADHI) menetapkan harga pelaksanaan penawaran saham baru dalam proses rights issue sebesar Rp 1,560 per lembar saham. Harga tersebut berada pada kisaran batas bawah dari target awal penawaran Rp 1,510 hingga Rp 2,400 per lembar. Harga tersebut akan diajukan dalam RUPSLB yang rencananya akan digelar pada 22 September 2015. ADHI akan menerbitkan 1.76 miliar lembar saham sehingga perseroan akan meraih Rp 2.74 Triliun. Rasio rights issue ditetapkan sebesar 1,250 : 1,221. Pemerintah akan mengeksekusi haknya melalui program penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1.4 Triliun dan publik senilai Rp 1.35 Triliun. ADHI akan menggunakan dana rights issue untuk membiayai proyek light rail transit (LRT). PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas akan bertindak sebagai pembeli siaga. Sementara itu ADHI membukukan kontrak baru Rp 7.8 Triliun hingga Agustus 2015.
NRCA - Perolehan kontrak baru
PT Nusa Raya Cipta (NRCA) membukukan kontrak baru senilai Rp 2.5 Triliun pada 8M 2015, sekitar 61% dari target perolehan kontrak tahun ini sebesar Rp 4.1 Triliun.
RALS - Revisi target pendapatan
PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) merevisi target pendapatan menjadi Rp 7.6 Triliun, turun 5% dari target awal Rp 8 Triliun akibat perlambatan ekonomi. Laba perusahaan diharapkan bertahan pada kisaran Rp 350 Miliar. RALS berharap banyak dari Lebaran tahun ini namun Lebaran yang berbarengan dengan tahun ajaran baru tidak mampu menaikkan pendapatan musiman sehingga RALS telah mengambil keputusan untuk tidak menambah gerai Ramayana dan hanya akan menambah gerai Supermarket Spar. Hingga saat ini RALS telah memiliki delapan gerai Spar dan akan menambah delapan gerai pada akhir tahun ini.
SIAP - Membangun pembangkit listrik
PT Sekawan Intipratama (SIAP) akan membangun dua pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP) berkapasitas 130 MW dengan investasi sebesar US$ 125 hingga US$ 145 Juta. Pembangkit yang akan dibangun terdiri atas pembangkit listrik tenaga biomasa berkapasitas 10x10 MW dengan investasi sekitar US$ 80- US$ 100 Juta. Sedangkan sisanya pemabngkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara sebesar 2x15 MW senilai 45 Juta. Proyek ini sebagai langkah perseroan dalam mendukung rencana pemerintah membangun listrik berkapasitas 35,000 MW dalam lima tahun kedepan.
WSKT - Revisi target kontrak baru
PT Waskita Karya (WSKT) menaikan target perolehan kontrak baru tahun ini sebesar 66.6% menjadi Rp 39 Triliun dari target sebelumnya Rp 23.4 Triliun. Sampai pertengahan September perseroan berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 16.6 Triliun, atau setara 70.9% dari target yang ditetapkan sejak awal tahun sebesar Rp 23.4 Triliun. Dengan revisi target kontrak baru tersebut, realisasi kontrak baru perseroan hingga saat ini mencapai 42.5%. Revisi dilakukan karena WSKT telah menerima dana hasil right issue sebesar Rp 5.3 Triliun beberapa waktu lalu yang akan dialokasikan untuk mendukung langkah ekspansi.