Daily News 21/09

September 21, 2015 No. 1083
AISA - Penyesuaian belanja modal

PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) meningkatkan alokasi belanja modal tahun ini dari Rp 959 Miliar menjadi Rp 1.26 Triliun akibat depresiasi Rupiah. Hingga saat ini AISA telah menggunakan Rp 638 Miliar belanja modal, sekitar 50.5% dari target.
JSMR - Proyeksi pertumbuhan trafik
Manajemen PT Jasa Marga (JSMR) memperkirakan pertumbuhan trafik kendaraan naik 4.5% tahun ini menjadi 1.38 miliar kendaraan dibandingkan dengan 1.32 miliar kendaraan tahun lalu. Dengan demikian pendapatan divisi jalan tol diperkirakan naik 10%Yoy menjadi Rp7.95 Triliun tahun ini. Pada 1H 2015 volume trafik telah mencapai 666.7 juta, naik 4.3% dari 639.3 juta pada 1H 2014 lalu.
MBAP - Fasilitas pinjaman
PT Mitrabara Adiperdana (MBAP) mendapatkan pinjaman baru selama satu tahun dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ senilai US$ 20 Juta yang telah ditandatangani pada tanggal 17 September lalu. Dana pinjman tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja periode 2015 hingga 2016. Sementara itu, MBAP menargetkan produksi batu bara tahun ini sebesar 4 juta ton. Untuk mencapai target tersebut perseroan menyiapkan belanja modal tahun ini sebesar US$ 27.45 Juta.
PPRO - Upaya tingkatkan porsi recurring income
PT PP Properti (PPRO) berencana meningkatkan porsi pendapatan berulang (recurring income) hingga 20%-25% dari total pendapatan. Dalam tiga tahun kedepan PPRO berencana mengoperasikan tiga pusat belanja dengan target kontribusi recurring income 5%-10%. PPRO berencana mengoperasikan pusat belanja di Grand Kamala Lagoon di Kalimalang (Bekasi) pada 1H 2017, pusat belanja Grand Sungkono Lagoon di Surabaya Barat pada 1H 2018, dan pusat belanja Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya Timur akan beroperasi pada 2H 2017. Untuk mendirikan tiga pusat belanja PPRO akan menginvestasikan Rp 530 Miliar. Saat ini, kontribusi pendapatan berulang PPRO masih 5% dari kepemilikan dua hotel, Park Hotel Jakarta dan Bandung serta Mal Kaza City di Surabaya.
SMRA - Revisi target marketing sales
PT Summarecon Agung (SMRA) merevisi target pra penjualan atau marketing sales turun sebesar 22% menjadi Rp 4.5 Triliun dari rencana awal yang ditargetkan 5.5 Triliun. Manajemen SMRA mengungkapkan revisi target marketing sales belum berdampak besar bagi pendapatan dan laba SMRA tahun ini. Sementara itu SMRA akan segera meluncurkan proyek kota mandiri terbaru, Summarecon Bandung, pada November 2015. Proyek properti tersebut berdiri diatas lahan seluas 300 Ha dan diperkirakan dapat dikembangkan untuk jangka waktu hingga sepuluh tahun.