Daily News 22/09
September 22, 2015 No. 1084
BI - Cadangan devisa turun
Dalam pernyataan tidak resmi, Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan jumlah cadangan devisa sebesar US$ 103 Miliar per 21 September lalu, turun dari posisi akhir Agustus sebesar US$ 105.3 Miliar. Pada akhir Juli lalu posisi cadangan devisa tercatat sebesar US$ 107.5 Miliar.
GIAA - Pembatalan penerbangan
PT Garuda Indonesia (GIAA) telah membatalkan 499 penerbangan dari dan menuju beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan sejak tanggal 3-20 September 2015 akibat terbatasnya jarak pandang akibat kabut asap di beberapa kota wilayah Sumatera dan Kalimantan. Manajemen GIAA mengungkapkan pesawat GIAA tidak dapat terbang karena jarak pandang minimum tidak memenuhi syarat yakni melebihi 5,000 meter. Manajemen GIAA tidak mengungkapkan nilai kerugian akibat dari kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan di daratan Sumatera.
HMSP - Ubah rentang harga rights issue
PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) akan menerbitkan 267.72 juta lembar saham baru (5.8% saham) melalui proses rights issue dengan harga penawaran antara Rp 65,000 hingga Rp 77,000 per lembar saham. Dengan demikian target perolehan dana mencapai Rp 17.4 Triliun hingga Rp 20.61 Triliun. Sebelumnyakisaran harga penawaran antara Rp 63,000 hingga Rp 99,000 per lembar saham. Dalam keterbukaan informasi perusahaan, jadwal rights issue yang semula akan berlaku pada awal Oktober dibatalkan. HMSP telah memundurkan jadwal RUPSLB terakit rights issue menjadi 9 Oktober sehingga jadwal rights issue ikut mundur.
PTPP - Target laba bersih
PT PP (PTPP) menargetkan kenaikan laba bersih sebesar 39.8% pada tahun 2016. Kenaikan target laba bersih tahun depan didukung oleh penyertaan modal pemerintah (PMN) yang diproyeksikan mencapai Rp 2 Triliun. PMN tersebut akan digunakan untuk pembangunan dan pengembangan kawasan pelabuhan serta pembangunan infrastruktur jalan tol. Sementara itu, perolehan kontrak baru perseroan sampai dengan akhir Agustus mencapai Rp 16 Triliun, setara 59.26% dari kontrak baru tahun ini sebesar Rp 27 Triliun.
SMCB - Penjualan Holcim Malaysia
Konsolidasi dua perusahaan semen global, Holcim dan Lafarge terus berlanjut. PT Holcim Indonesia (SMCB) menjual 100% saham Holcim Malaysia Sdn Berhad kepada Lafarge Malaysia Berhad. Total pembayaran 100% saham sebesar RM 330 Juta (sekitar US$ 77.41 Juta). SMCB mengakuisisi 100% Holcim Malaysia pada September 2009 dengan nilai US$ 36.85 Juta dan saat itu, SMCB juga membayar utang Holcim Malaysia senilai Rp 130.87 Miliar.
TPIA - Finalisasi kilang nafta
PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) akan segera menyelesaikan proyek kilang nafta atau naptha cracker. Proyek senilai US$ 380 Juta tersebut dalam proses mengintegrasikan dan tie-in kapasitas yang baru dengan fasilitas yang ada. Dalam proses mengintegrasikan perseroan akan menghentikan sementara operasi pabrik ethylene, polyethylene, dan butadiene kurang dari lebih selama 90 hari terhitung sejak 25 September 2015. Perseroan menargetkan kapasitas naptha cracker dapat meningkat sebesar 43%.
WSKT - Emisi obligasi
PT Waskita Karya (WSKT) menerbitkan obligasi tahap II senilai total Rp 1.5 Triliun yang terdiri dari dua seri. Akibat tingginya minat yang masuk untuk obligasi tenor pendek, kupon atas obligasi bertenor 3 tahun ditetapkan sebesar 10.4% sedangkan kupon atas obligasi bertenor 5 tahun ditetapkan sebesar 11.1%.