Daily News 23/09
September 23, 2015 No. 1085
ADHI - Persetujuan Right Issue
RUPSLB PT Adhi Karya (ADHI) menyetujui rencana right issue dengan target perolehan dana mencapai Rp 2.74 Triliun. Perseroan akan menerbitkan sebanyak 1.75 miliar lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 1,560 per lembar. Sebagian dana akan digunakan untuk membiayai proyek LRT berserta stasiun dan properti pendukungnya, dengan konsep transit oriented development, termasuk fasilitas park and ride.
BKSL - Proyek Aeon Mall
PT Sentul City (BKSL) bekerjasama dengan pengembang mal asal Jepang, PT Aeon Mall Indonesia, menggarap pusat perbelanjaan di kawasan Superblok Sentul City. BKSL dan Aeon telah menandatangani perjanjian kerjasama pada 20 September lalu dimana BKSL akan membangun shopping mall yang seluruhnya akan disewa dan dikelola oleh Aeon Mall. Groundbreaking pembangunan mal dijadwalkan pada akhir Oktober tahun ini, berdiri diatas lahan seluas 100,000 m² dengan area parkir seluas 200,000 m². BKSL memperkirakan proyek mal akan menambah recurring income hingga diatas 20% terhadap total pendapatan dari kisaran saat ini sekitar 15%. BKSL menargetkan pembangunan mal akan selesai dalam waktu 2.5 tahun. Untuk mengembangkan proyek tersebut BKSL akan menggunakan kas internal, pinjaman bank, serta opsi pendanaan lain tahun depan.
MEDC & SRTG - Proyek pembangkit listrik panas bumi di Jawa Timur
Aboitiz Power Corporation (Filipina) mengakusisi 49% kepemilikan pada proyek pembangkit listrik panas bumi (PLTP) di Jawa Timur dari PT Medco Power Indonesia, Perusahaan joint venture PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) dan PT Medco Energi International (MEDC). Perseroan telah sepakat dengan Medco Power untuk berpartisipasi dalam eksplorasi dan pengembangan PLTP berkapasitas 2X55 MW di proyek Greenfield geothermal di Ijen (Jawa Timur). Aboitiz akan menyiapkan dana investasi pengeboran eksplorasi senilai US$ 3 Juta.
LEAD - Tunda rencana investasi
PT Logindo Samudramakmur (LEAD) menunda rencana investasi pembelian kapal baru tahun ini seiring pelemahan kondisi pasar pada sektor batubara dan migas. Hingga saat ini LEAD belum menyerap alokasi belanja modal senilai US$ 80 Juta tahun ini. Manajemen akan fokus meningkatkan utilisasi kapal yang turun dari kisaran 77% tahun lalu menjadi sekitar 60% saat ini. Jumlah armada LEAD saat ini tercatat sebanyak 60 unit kapal.