Daily News 25/01
January 25, 2016 No. 1169
INDF & SIMP - Penambahan saham
PT Indoffod Sukses Makmur (INDF) menambah kepemilikan saham atas PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) dengan membeli 3.6 juta lembar saham. Dengan rata-rata harga pembelian saham senilai Rp 291.05 per lembar maka nilai transaksi mencapai Rp 1.04 Miliar. Pembelian dilakukan sejak tanggal 15 Januari 2016 sampai 22 Januari 2016. Dengan penambahan saham tersebut, maka kepemilikan INDF pada SIMP bertambah menjadi 1.02 Miliar saham atau setara 6.55% dari jumlah saham beredar SIMP. Manajemen INDF mengungkapkan transaksi tersebut bertujuan untuk investasi.
PTPP - Pembentukan anak usaha baru
PT Pembangunan Perumahan (PTPP) tengah memfinalisasi pembentukan anak usaha bernama PP Energy. PTPP akan menginvestasikan dana Rp 300 Miliar hingga Rp 400 Miliar untuk modal awal PP Energy yang ditargetkan terbentuk pada 4Q 2016. Anak usaha tersebut merupakan divisi kontraktor minyak dan gas. Pembentukan PP Energy ditujukan untuk menggarap proyek pembangkit listrik 35,000 MW. PTPP mengklaim telah memiliki pengalaman di bisnis konstruksi minyak dan gas maupun pembangkit listrik. PTPP telah memiliki pengalaman investasi di bidang pembangkit listrik dengan daya mencapai 100 MW di Gorontalo dengan nilai kontrak proyek pembangkit listrik mencapai Rp 1.6 Triliun.
SMGR - Pinjaman sindikasi
PT Semen Indonesia (SMGR) tengah mencari pinjaman senilai Rp 1 Triliun dari lembaga ekspor (ekspor credit agency/ECA) tahun ini. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk kebutuhan pembangunan pabrik baru di Sumatera atau Pulau Jawa. Selain dari ECA, perseroan juga mengkaji penawaran umum berkelanjutan (PUB) sekitar Rp 3 Triliun hingga Rp 3.5 Triliun pada 1H 2016. Sementara itu, Perseroan menargetkan akhir tahun ini pabrik Indarung IV dan pabrik Rembang Jawa Tengah dapat beroperasi secara komersial. Pabrik Indarung VI akan berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan total investasi US$ 352 Juta. Sedangkan pabrik Rembang juga berkapasitas 3 juta dengan investasi sebesar US$ 403 Juta.
SSIA- Target pendapatan
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini sebesar 10% dari estimasi tahun lalu Rp 5 Triliun. Sebagian besar pendapatan diproyeksikan berasal dari sektor bisnis konstruksi, yaitu sebesar 65%-70%. Sedangkan pendapatan dari sektor kawasan industri sebesar 20% dan sisanya berasal dari bisnis hotel. Sementara itu, SSIA bersama mitranya berencana mengembangkan kawasan industri diatas lahan seluas 400 Ha.
WSKT - Rencana emisi obligasi
Manajemen PT Waskita Karya (WSKT) tengah mengkaji rencana emisi obligasi berkelanjutan senilai total Rp 5 Triliun untuk mendukung rencana kerja 2016. Untuk tahap pertama kemungkinan WSKT akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 Triliun. Sebagai alternatif pendanaan lainnya WSKT juga berencana menjual saham anak perusahaan PT Waskita Beton Pracetak dengan target perolehan dana mencapai Rp 3.5 Triliun hingga Rp 4 Triliun tahun ini. Tahun ini manajemen menargetkan kontrak mencapai Rp 100 Triliun dimana kontrak baru ditargetkan mencapai Rp 63 Triliun dan sisanya merupakan carry over tahun lalu.