Daily News 29/01
January 29, 2016 No. 1173
Holding BUMN Karya
Roadmap Kementerian BUMN periode 2015-2019 menjelaskan konsep penggabungan usaha melalui merger dan akuisisi BUMN karya yang akan dilakukan tahun ini hingga 2018. Dalam roadmap tersebut PT Waskita Karya (WSKT) akan disiapkan untuk mengakuisisi PT Adhi Karya (ADHI) tahun ini. Tahun ini Pemerintah juga menargetkan inbreng PT Indra Karya ke PT Jasa Marga (JSMR). Untuk tahun depan ketiga BUMN konstruksi: PT Indah Karya, PT Yoda Karya, dan PT Bina Karya ditargetkan melakukan merger dibawah PT Wijaya Karya (WIKA). Pada tahun 2017 juga asset milik PT Brantas Abipraya, PT Amarta Karya, dan PT Rekayasa Industri akan disertakan (inbreng) dengan asset WIKA. Untuk tahun 2018 PT Nindya Karya dan PT Virama Karya akan diakuisisi oleh PT Pembangunan Perumahan (PTPP). Pada tahun 2018 Pemerintah berencana menyiapkan JSMR untuk mengakuisisi WSKT.
AISA - Pinjaman sindikasi
PT Tiga PIlar Sejahtera Food (AISA) mendapatkan pinjaman sebesar Rp 1.27 Triliun dari PT Maybank Indonesia dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd cabang Jakarta. Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman tersebut pada 25 Januari 2016. Perseroan mendapatkan pinjaman tersebut melalui anak usahanya PT Dunia Pangan, PT Beras Unggul, PT Jatisari Srirejeki, dan PT Sukses Abadi Karya Inti. Pinjman tersebut akan dialokasikan untuk kebutuhan tambahan modal kerja untuk Dunia Pangan dan anak-anak usahanya. Sebelumnya, TPS Food berencana memproduksi minuman kemasan, Capri Sun tahun dengan kapasitas 25,92 juta kantong pada tahun pertama. Sesuai rencana, perseroan akan memulai pembangunan fisik pabrik Capri Sun pada awal tahun ini dengan investasi senilai Rp 100 Miliar dan diharpakan bisa beroperasi komersial pada tahun depan.
MBTO - Akuisisi merek Rudy Hadisuwarno Cosmetics
PT Martina Berto (MBTO) mengakuisisi merek perawatan rambut Rudy Hadisuwarno Cosmetics (RHC) dengan kesepakatan jual beli merek tersebut telah dilakukan pada 25 Januari 2015 dan nilai akuisisi sekitar Rp 58 Miliar. Sebelum akuisisi merek, MBTO sudah menggunakan merek RHC dengan konsep pembayaran royalti 5% dari penjualan kotor produk RHC. Usai pembelian merek tidak akan lagi pembayaran royalti dari MBTO sehingga dapat mendukung kinerja keuangan perusahaan pada tahun ini. Pasca akuisisi, MBTO berencana mengembangkan produk RHC termasuk mengembangkan pasar penjualan.
TBIG - Belanja modal
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) mengalokasikan belanja modal mencapai Rp 2 Triliun. Belanja modal tersebut akan digunakan TBIG untuk mengakuisisi 2,500 menara telekomunikasi milik PT XL Axiata (EXCL). Selain itu, TBIG akan menggunakan belanja modal untuk kebutuhan perawatan dan pembangunan menara. Belanja modal TBIG berasal dari kas internal, pinjaman dan penerbitan obligasi. TBIG akan mengikuti proses lelang menara EXCL sebanyak 2,500 unit dan mengharapkan menjadi pemenang tender pada akhir 1Q 2016. TBIG juga akan membangun 1,500 hingga 2,000 menara baru pada tahun ini dengan target penambahan 2,000 tenant.
WSKT- Rencana emisi obligasi
PT Waskita Karya (WSKT) berencana menerbitkan emisi obligasi yang merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp 5 Triliun. PUB akan diterbitkan sebanyak dua tahap, tahap pertama senilai Rp 2 Triliun dengan tenor sekitar tiga hingga lima tahun. Sebagian besar dana hasil obligasi akan dialokasikan untuk membiyai proyek prioritas yang memiliki masa konstruksi selama dua tahun, antara lain proyek kereta cepat ringan Palembang dengan investasi sekitar Rp 7 Triliun. Selain proyek tersebut perseroan juga akan mengerjakan 11 ruas jalan tol baik secara konsesi atau mandiri dengan investasi total senilai Rp 51.5 Triliun.