Daily News 03/02

February 03, 2016 No. 1176
IPO - MARI

PT Mahaka Radio Intergra (MARI) menetapkan harga penawaran IPO sebesar Rp 750 per lembar dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp 79 Miliar. Perseroan berencana menjual 20% saham dari rencana semula 30% saham atau setara dengan 105,05 juta unit. MARI mengoperasikan radio Gen FM dan Jak FM. MARI juga melakukan investasi secara langsung pada perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyiaran radio komersial seperti PT Radio Camar dan PT Suara Irama Indah. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan 11 Februari 2016.
ADMF & BDMN - Ketentuan free float
PT Bank Danamon Indonesia (BDMN) telah menjual 29.3 juta lembar saham (2.93% saham) PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) dengan harga Rp 2,600 per lembar saham di pasar negosiasi. Pembeli saham utama ADMF adalah Panin Asset Management sebesar 28 juta lembar saham dan sisanya dengan pembelian dibawah 1 juta saham adalah Asuransi Jiwasraya, Syailendra Capital, Yayasan Kesehatan Bank Mandiri, Sucorinvest Asset Management, dan Permodalan Nasional Madani. Penjualan saham ADMF merupakan upaya BDMN menambah free float sehingga setelah penjualan saham tersebut, kepemilikan saham di ADMF tercatat sebesar 92.07%.
EXCL - Belanja modal
PT XL Axiata (EXCL) mengalokasikan dana belanja modal Rp 7 Triliun, sama dengan alokasi anggara belanja modal tahun lalu. Namun demikian realisasi penyerapan dana belanja modal EXCL hanya sebesar Rp 4.1 Triliun tahun lalu. EXCL akan menggunakan dana belanja modal pada tahun ini untuk ekspansi layanan data, digitalisasi, serta ekspansi anak usaha. EXCL akan fokus ekspansi ke sektor e-commerce melalui situs jual beli elevania.com dan menambah bisnis periklanan dengan mengakuisisi perusahaan periklanan berskala Asia, Adknowledge. Selain itu, EXCL tetap fokus mengembangkan layanan LTE dan mendigitalisasi semua proses bisnis. Tahun ini, manajemen menargetkan utang turun 44% hingga menjadi Rp 18.68 Triliun dengan dana dari penjualan menara dan penerbitan rights issue.
UNTR - Efisiensi biaya operasional
PT United Tractors (UNTR) mengurangi sekitar 1,500 karyawan demi efisiensi biaya operasional agar dapat menjaga kestabilan kinerja. Program pengurangan karyawan tersebut menyesuaikan dengan proyeksi penurunan produksi batubara dan penggunaan alat berat akibat melemahnya harga batubara. UNTR menggelar pengunduran diri sukarela dan hanya berlaku pada lini bisnis pertambangan. UNTR juga mengatur sistem kerja karyawan dimana tidak ada kerja lembur dan memutuskan tidak memperpanjang masa kerja karyawan kontrak.
WIKA - Proyek pembangkit listrik kereta cepat
PT Wijaya Karya (WIKA) tengah mengkaji rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dengan kapasitas 4x25 MW untuk sebagai sumber daya untuk kebutuhan kereta cepat serta kawasan sentra ekonomi disekitarnya. Untuk tahap awal kebutuhan listrik kereta cepat diperkirakan hanya sebesar 75 MW. WIKA tengah melakukan konsultasi dengan PLN untuk menjual potensi kelebihan listrik yang akan dihasilkan pembangkit listrik tersebut. WIKA juga tengah melakukan koordinasi dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) untuk mendapat kepastian pasokan gas. Sesuai desain awal proyek kereta cepat diperkirakan membutuhkan pasokan listrik sebesar 75-100 MW.
WSKT - Fasilitas pinjaman
PT Waskita Karya (WSKT) memberikan pinjaman kepada anak usahanya PT Waskita Beton Precast sebesar Rp 300 Miliar. Fasilitas pinjaman tersebut memiliki bunga sebesar 10.5% per tahun dengan jangka waktu 6 tahun. Waskita precast akan menggunakan pinjaman dari WSKT untuk meningkatkan produksi. Sementara itu WSKT menargetkan laba bersih sekitar Rp 2 Triliun, naik 92.3% dibandingkan realisasi tahun lalu senilai Rp 1.04 Triliun.