Daily News 18/03

March 18, 2016 No. 1206
INTP - Kinerja FY 2015

PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) membukukan penurunan laba bersih FY 2015 sebesar 17.6%Yoy menjadi Rp 4.36 Triliun Vs Rp 5.29 Triliun pada 2014 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan pendapatan bersih sebesar 11%Yoy menjadi Rp 17.8 Triliun tahun lalu. INTP membukukan penurunan laba operasi sebesar 15.7%Yoy menjadi Rp 5.06 Triliun tahun lalu.
PGAS - Kinerja FY 2015
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) membukukan penurunan laba bersih FY 2015 sebesar 43.6%Yoy menjadi US$ 401.2 Juta Vs US$ 711.18 Juta pada 2014 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan pendapatan bersih sebesar 5.7%Yoy menjadi US$ 3.07 Miliar tahun lalu. Namun kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 7%Yoy menekan kinerja laba kotor sehingga turun 25.1%Yoy menjadi US$ 963.1 Juta pada FY 2015. PGAS membukukan penurunan laba operasi sebesar 34.2%Yoy menjadi US$ 565.5 Juta tahun lalu.
SMGR - Menghadapi kelebihan pasokan
Industri semen akan menghadapi kelebihan pasokan dan manajemen PT Semen Indonesia (SMGR) mengungkapkan bahwa perseroan tidak terkendala pasokan berlebih. SMGR menargetkan pertumbuhan penjualan 5%-6% untuk mempertahankan pangsa pasar 42%. SMGR menargetkan produksi 31.8 juta ton semen pada tahun ini termasuk produksi pabrik di Vietnam. SMGR bahkan siap bila kelebihan pasokan akan memperketat persaingan bila dari pasar meminta penurunan harga, SMGR dapat mengkaji dan memenuhi permintaan tersebut. Sementara itu, SMGR bersama perusahaan pertambangan dan industri mineral, PT Samana Citra Agung, membentuk perusahaan patungan bernama PT Semen Indonesia Aceh dengan nilai investasi sekitar Rp 5 Triliun. SMGR memiliki 87.5% saham sisanya 12.5% saham dimiliki Samana Citra. Sesuai rencana, pabrik Aceh akan dibangun mulai tahun ini dah diharapkan beroperasi pada tahun 2020 dengan kapasitas 3 juta ton per tahun.
TELE - Kinerja FY 2015
PT Tiphone Mobile Indonesia (TELE) membukukan kenaikan laba bersih FY 2015 sebesar 17.3%Yoy menjadi Rp 363.1 Miliar Vs Rp 309.6 Miliar pada 2014 lalu. Naiknya kinerja diakibatkan oleh kenaikan pendapatan sebesar 51%Yoy menjadi Rp 22.04 Triliun tahun lalu. TELE membukukan kenaikan laba operasi sebesar 43.5%Yoy menjadi Rp 776.27 Miliar tahun lalu.
WSKT - Anak usaha di sektor energi
PT Waskita Karya (WSKT) mendirikan anak usaha di sektor energi pada 4 Maret 2016 dengan nama, PT Waskita Karya Energi. Tahun ini, WKE juga berencana membangun dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM). Tahap awal, WKE akan fokus berinvestasi di proyek pembangkit listrik berskala kecil sebelum menggarap proyek besar. Sebelumnya, WSKT telah berinvestasi di PLTM Sangir Hulu di Sangir (Sumatera Barat) berkapasitas 2x5 megawatt.