Daily News 21/03

March 21, 2016 No. 1207
BIRD - Rencana divestasi

PT Blue Bird (BIRD) tengah menjajaki penjualan saham entitas usaha yang bergerak di bisnis logistic PT Iron Bird kepada investor asing dengan target perolehan dana sekitar US$ 200 Juta. Saat ini, perseroan dalam proses pembicaraan dengan investor potensial dari Jepang dan Malaysia terkait rencana divestasi saham Iron Bird. Perseroan menargetkan transaksi tersebut dapat dilaksanakan pada 2H 2016. Sementara itu, Perseroan tengah mempertimbangkan menerbitkan saham baru sebagai sumber pendanaan ekspansi.
COWL - Target penjualan
PT Cowell Development (COWL) menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 1.5 Triliun, turun dari realisasi Rp 1.7 Triliun tahun lalu. Sekitar 60% pendapatan ditargetkan berasal dari proyek di Jakarta, 20% dari proyek di Surabaya, dan sisanya dari proyek di Serpong Tangerang, Cilandak, dan Balikpapan. COWL tengah membangun proyek terintegrasi (mixed use) Puri City at Puri Mas di Surabaya Timur yang terdiri dari 3 menara apartemen, mall, dan areal komersial lainnya. COWL mengalokasikan dana Rp 500 Miliar untuk membangun proyek tersebut dimana pemasangan tiang pancang akan dilakukan pada April 2016 dan ditargetkan selesai pada 2018.
INTP- Belanja modal
PT Indocement Tunggal Perkasa (INTP) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 2.3 Triliun, turun dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 3 Triliun. Penurunan belanja modal seiring selesainya pembangunan pabrik baru P-14 pada akhir April 2016. Dana belanja modal sebesar Rp 1 Triliun akan dialokasikan untuk menyelesaikan pembangunan P-14 dan sisanya untuk kebutuhan regular. Diharapkan pada awal Mei pabik P-14 sudah bisa beroperasi komersial sehingga total kapasitas produksi INTP naik menjadi 24.9 juta ton.
TINS - Diversivikasi bisnis
PT Timah (TINS) terus melanjutkan diversifikasi bisnis di sektor listrik dengan membangun PLTU berkapasitas 2x150 MW senilai Rp 1 Triliun. Untuk membiayai pembangkit listrik tersebut TINS akan mencari pendanaan eksternal melalui skema project financing dengan nilai pinjaman perbankan sebesar 70% dan sisanya sebesar 30% dari ekuitas. TINS bekerja sama dengan PT Adhi Karya (ADHI) untuk bisnis pembangkit listrik dimana TINS memiliki mayoritas saham sebesar 51% dan sisanya dimiliki oleh ADHI. Saat ini TINS masih menunggu izin pembangunan PLTU dari Kementerian ESDM. PLTU akan berdiri di wilayah konsesi tambang batubara TINS, PT Truba Bara Banyu Enim di Muara Enim (Sumatera Selatan).