Daily News 22/03

March 22, 2016 No. 1208
BTEK - Rencana rights issue

PT Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) berencana membeli 100% saham PT Golden Harvest Cocoa Indonesia (Golden Harvest) senilai Rp 5.3 Triliun dari Golden Harvest Cocoa Pte. Ltd. Kebutuhan dana akuisisi akan berasal dari hasil rights issue. Saat ini jumlah saham publik BTEK tercatat sebanyak 76.34% saham. Dua pemegang saham BTEK, PT Asabri (Persero) dan Edi Suwarno Al Jab L Sing menyatakan tidak akan melaksanakan haknya. Golden Harvest Cocoa Pte. Ltd. akan bertindak sebagai standby buyer dalam proses rights issue BTEK dengan penyetoran saham dalam bentuk selain uang (non-cash transaction). Dengan transaksi tersebut Golden Harvest Cocoa Pte. Ltd. berpotensi memiliki 80.09% saham BTEK (Golden Harvest backdoor listing melalui BTEK). Rencana tersebut menunggu izin efektif OJK yang ditargetkan diperoleh pada 21 Juni 2016.
KAEF - Target penjualan
PT Kimia Farma (KAEF) menargetkan penjualan secara konsolidasi tahun ini sebesar Rp 5.75 Triliun, naik 18.39% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 4.86 Triliun. Perseroan optimis dapat mencapai target karena didukung ekspansi bisnis garam industri dan gerai apotik baru. Hingga akhir 2015 perseroan memiliki 725 apotek, 315 klinik dan laboratorium klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Tahun ini, perseroan akan menambah 135 apotek baru dan 50 klinik baru di seluruh Indonesia.
MARI - Kinerja FY 2015
PT Mahaka Radio Integra (MARI) membukukan kenaikan laba bersih 2015 sebesar 98.3%Yoy menjadi Rp 32.2 Miliar Vs Rp 16.2 Miliar pada tahun 2014. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 7.3%Yoy menjadi Rp 102 Miliar tahun lalu. Laba operasi tercatat naik 29.6%Yoy menjadi Rp 50.5 Miliar.
MDLN - Kinerja FY 2015
PT Modernland Realty (MDLN) membukukan kenaikan laba bersih 2015 sebesar 24%Yoy menjadi Rp 873.42 Miliar Vs Rp 706.35 Miliar pada tahun 2014. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 5%Yoy menjadi Rp 2.84 Triliun tahun lalu. Laba operasi tercatat naik 29% Yoy menjadi Rp 1.43 Triliun.
SILO - Rencana ekspansi
PT Siloam International Hospitals (SILO) akan tetap fokus pada pasar rumah sakit dalam negeri meskipun induk usaha, Grup Lippo, mulai mengembangkan bisnis rumah sakit di luar negeri seperti di Myanmar, Filipina, hingga Vietnam. Manajemen SILO mengungkapkan perusahaan tidak terlibat dalam ekspansi ke luar negeri. Tahun ini SILO menetapkan dua rencana dengan membuka tujuh rumah sakit Siloam secara bertahap dan membuka tiga rumah sakit Siloam Medica yang berukuran lebih kecil dibandingkan rumah sakit Siloam. SILO telah menganggarkan dana belanja modal senilai US$ 100 Juta tidak termasuk tanah dan bangunan yang merupakan investasi PT Lippo Karawaci (LPKR).
WSKT & ADHI - Perbaikan jalan tol Kanci-Pejagan
PT Waskita Karya (WSKT) melalui anak usahanya, PT Waskita Karya Toll Road membayar pekerjaan perbaikan ruas jalan tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 Km dengan membagi porsi kepemilikan 25% saham di ruas jalan tol kepada PT Adhi Karya (ADHI). WSKT dan ADHI menyepakati biaya perbaikan ruas jalan tol tersebut bukan dalam bentuk dana tunai melainkan barter saham. WSKT menilai 25% saham setara dengan Rp 699 Miliar dengan rincian Rp 515 Miliar untuk biaya perbaikan ruas jalan tol dan sisanya Rp 184 Miliar adalah piutang ADHI yang belum dibayar oleh PT Bakrie Toll Road. Adapun pemasukan dari ruas tol Kanci-Pejagan diperkirakan mencapai Rp 124 Miliar hingga akhir tahun ini.