Daily News 23/03
March 23, 2016 No. 1209
EXCL - Gugatan hukum
PT XL Axiata (EXCL) tengah menghadapi gugatan hukum dari salah satu mitra, PT Poca Aplikasi Maharddhi (Poca) terkait utang senilai US$ 832,328 dan Rp 3.22 Miliar. Pada 5 Maret 2015 lalu EXCL menunjuk Poca untuk pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, pelayanan, dan jasa perawatan. Poca telah menerima purchasing order (PO) dari EXCL untuk membeli hardware senilai US$ 1.04 Juta dimana pembayaran dilakukan dalam dua tahap. Poca telah menerima pembayaran DP tahap pertama senilai 20% dari nilai pembelian namun belum menerima sisa pelunasan dari EXCL. Manajemen EXCL menjelaskan penundaan pelunasan diakibatkan oleh pihak Poca tidak dapat memenuhi kewajiban untuk menyediakan hardware yang termasuk solution, skill, knowledge, dan optimization platform sesuai dengan perjanjian awal.
CINT - Rencana ekspansi
PT Chitose International (CINT) berencana memperluas pasar ke wilayah Indonesia Timur dan beberapa negara di ASEAN dengan membangun pabrik kedua di Cimahi (Jawa Barat) diatas lahan seluas 6,600 m² dan pembangunan flagship shop di Surabaya (Jawa Timur). CINT memulai groundbreaking flagship shop dan showroom di Surabaya yang akan menargetkan penjualan ke Indonesia Timur. Total anggaran Rp 33 Miliar yang berasal dari hasil IPO tahun lalu dialokasikan untuk membangun pabrik kedua dan flagship shop. Pabrik kedua di Cimahi akan menambah kapasitas produksi sebesar 30% menjadi 1.56 juta per tahun dari kapasitas produksi pabrik pertama sebesar 1.2 juta per tahun. Manajemen CINT menargetkan penjualan ekspor dapat berkontribusi 10% dari total penjualan. Saat ini penjualan domestik berkontribusi sekitar 95%.
IATA - Private placement
PT Indonesia Transport & Infrastructure (IATA) berencana menambah modal tanpa HMETD (non-preemptive rights) melalui mekanisme private placement. Langkah tersebut dilakukan dalam rangka program kepemilikan saham manajemen dan karyawan. IATA berencana menerbitkan maksimum 1.60 miliar saham seri B. Jumlah saham yang akan diterbitkan mencapai 10% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh sehingga naik dari Rp 801.87 Miliar menjadi Rp 882.06 Miliar. Untuk merealisasikan rencana tersebut IATA akan meminta izin pemegang saham pada 28 April 2016. Seluruh dana hasil private placement setelah dikurangi biaya-biaya dan akan digunakan untuk modal kerja.
TBIG - Kinerja FY 2015
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 9%Yoy menjadi Rp 747.38 Miliar tahun lalu Vs Rp 685.28 Miliar pada tahun 2014 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar 3%Yoy menjadi Rp 3.42 Triliun tahun lalu. Laba operasi tercatat naik 6%Yoy menjadi Rp 2.66 Triliun pada 2015